TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laskar Santri Nusantara (LSN) meminta masyarakat Indonesia dam warga Papua khususnya agar tidak terpancing isu menyesatkan menyusul pembakaran rumah ibadah di Tolikara.
"Mengimbau kepada warga Papua khususnya dan mayarakat Indonesia umumnya untuk tidak terpancing oleh berbagai isu serupa dan menyikapinya secara jernih sehingga insiden serupa tak terulang kembali," ujar Wakil Ketua LSN, Didik Setiawan dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Rabu(22/7/2015).
Didik pun meminta pemerintah melakukan investigasi mendalam untuk menghindari munculnya spekulasi dan kecurigaan dari masyarakat.
Pemerintah lanjut Didik juga harus mencabut peraturan daerah yang diskriminatif mengenai SARA, terutama agama di tanah Papua dan di seluruh wilayah NKRI yang dapat mengganggu keutuhan bangsa
"Hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai spekulasi dan kecurigaan dari masyarakat yang dapat menimbulkan keresahan dan memicu hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terulang kembali kasus serupa di waktu mendatang," kata Didik.
Didik juga mendesak aparat keamanan dan penegak hukum untuk segera menangkap pelaku dan aktor intelektual di balik insiden pembakaran rumah ibadah dan diproses sesuai hukum yang berlaku.