News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reshuffle Kabinet

Sofyan Djalil Tidak Menjalankan Fungsi Koordinasinya

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi, saat diwawancarai wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sofyan Djalil dicopot dari jabatan Menteri Koordinator Perekonomian. Ia dipindahtugaskan menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menggantikan Andrinof Chaniago. Presiden Joko Widodo, tidak menjelaskan alasan pencopotan Sofyan.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi, memiliki pendapat pribadi mengenai mengapa Sofjan Djalil dicopot. Ia menilai pencopotan tersebut didasari oleh kinerja Sofyan Djalil, selama sekitar sepuluh bulan terakhir sebagai Menko Perekonomian.

"Saya pikir mungkin Pak Sofyan itu orang yang terlalu baik, sehingga koordinasi menteri itu jalan sendiri, tanpa dia bisa koordinasikan. Ini pendapat saya pribadi. Pak Jokowi lebih tahu menilainya," kata Sofjan kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).

Penggeseran Sofyan Djalil ke Bappenas, menurut mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu adalah langkah yang tepat. Sebagai Menko Perekonomian selama sepuluh bulan terakhir, Sofyan seharusnya sudah menguasai betul masalah perekonomian.

Ia yakin Sofyan Djalil dengan pengalamannya selama ini di berbagai lembaga, tidak akan kesulitan menyusun rencana pembangunan nasional, yang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Sebab Pak Sofyan ini sudah terlibat dalam semua koordinasi, dan (sudah) berhubungan banyak sekali dengan proyek-proyek," terangnya.

Sofjan Wanandi mengatakan secara umum perombakan di enam kementerian, bertujuan untuk memperbaiki berbagai permasalahan negara, termasuk soal keterpurukan ekonomi. Apakah tujuan itu akan terealisasi, ia meminta semua pihak untuk bersabar, dan memberikan kesempatan untuk pemerintah bekerja.

"Saya pikir kasih kesempatan dulu, kalo kita menjudge (red: menghakimi) tiba-tiba, kalau makin jelek tentu kita khawatir kan," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini