TRIBUNNEWS.COM - Penyakit kaki gajah (Filariasis) masih menjadi masalah serius di Indonesia. Penyakit ini bisa menular ke siapa saja, baik orang dewasa, remaja maupun anak-anak.
Filiariasis adalah penyakit menular yang menyerang saluran dan kelenjar limfe serta disebabkan cacing filaria. Penularannya sendiri disebabkan oleh nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis). Bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin, baik pada perempuan maupun laki-laki.
Untuk mengeliminasi kasus penyakit kaki gajah, pemerintah akan mencanangkan Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (BELKAGA) melalui Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis.
Program eliminasi ini dilaksanakan melalui Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) filariasis di daerah endemis menggunakan DEC dan Albendazole. Pengobatan ini diberikan setahun sekali selama lima tahun berturut-turut.
“Penyakit kaki gajah masih menjadi masalah serius di Indonesia dan menjadi pekerjaan rumah yang harus kita tuntaskan segera. Pemerintah menyepakati gerakan bulan eliminasi kaki gajah pada 1 Oktober 2015 yang akan dicanangkan secara nasional oleh Presiden RI Joko Widodo di Cibinong," tutur Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani usai rapat koordinasi penanganan penyakit kaki gajah bersama Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Kegiatan BELKAGA sendiri dilakukan dengan pemberian obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dengan kombinasi Albendazole sekali setahun selama lima tahun berturut-turut di daerah endemis, seperti Papua, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Kegiatan BELKAGA ini dilakukan serentak dan akan diikuti Gubernur provinsi endemik penyakit kaki gajah. Saat ini Filariasis masih menjadi endemi di 241 kabupaten/kota di Indonesia. 46 di antaranya telah melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis selama 5 tahun, sementara 195 kabupaten/kota akan melaksanakan POPM sampai tahun 2020.
Program minum obat ini akan dilakukan berturut-turut selama lima tahun dan satu tahun hanya cukup meminum sekali. Diharapkan dengan program ini Indonesia dapat bebas penyakit kaki gajah 5 tahun mendatang. Sasaran program BELKAGA ini adalah 105 juta jiwa penduduk yang rawan terserang penyakit.
Kegiatan ini untuk mencegah penyebaran Filariasis lebih jauh karena jika sudah terkena akan sulit diobati. Apalagi sejak awal penyakit ini tidak mempunyai gejala yang jelas, dan cacingnya pun berkembang biak serta menyumbat saluran getah bening.
"Jika sudah begitu makin lama akan menebal (membengkak) sehingga bisa menjadi cacat menetap. Itu yang ditakutkan. Jadi, minum obatnya jangan terputus agar kekebalannya menjadi optimal," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di tempat yang sama.
Pencegahan penyakit Fiariasis ini sendiri tidak cukup hanya dilakukan dengan minum obat, tapi juga penting untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar nyamuk pembawa cacing filariasis tidak dapat berkembang biak. (advertorial)
Berita dan info kesehatan lebih lanjut dapat dilihat di lamanwww.depkes.go.iddanwww.sehatnegeriku.com.