News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2015

Jemaah Haji Asal Makassar Terlambat Tiba di Madinah

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penerbangan haji 2015 kelompok terbang pertama di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jumat (21/8/2015)

Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi dari Madinah

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Jemaah haji asal Embarkasi Ujung Pandang akan mendarat di bandara Amir Muhammad Abdul Aziz pada pukul 12.30 waktu Arab Saudi, Jumat (21/8/2015). Terlambat dari waktu yang sudah dijadwalkan sebelumnya yakni pukul 10.45.

Kepala Seksi Pelayanan dan Kedatangan Daerah Kerja Airport Edayanti Dasril Munir menjelaskan keterlambatan tersebut dikarenakan adanya 79 visa calon jamaah haji yang masuk dalam daftar kloter 1 bdari Embarkasi Ujung Pandang (Makassar) belum selesai pengurusan visanya dari Kedutaan Besar Arab Saudi.

"Instruksi dari Jakarta tetap dipenuhi dan teman-teman embarkasi mulai memanggil jemaah haji yang akan diberangkatkan pada kloter 2 atau kloter 3 untuk masuk ke kloter 1 sehingga terjadi perubahan manifes," kata Edayanti di Bandara AMAA Madinah.

Informasi yang diperoleh tim PPIH Daker Airport dari embarkasi Makassar dari total jumlah jamaah 455 orang yang seharusnya berangkat pada kloter 1 menggunakan pesawat Garuda, kemungkinan akan ada 19 kursi yang kosong.

"Jadi keterlambatan ini bukan karena teknis pesawat atau schedule penerbangan yang sudah ada tapi murni karena belum Keluarnya visa jamaah-jamah haji yang masuk dalam manifes atau rencana keberangkatan pada kloter pertama tersebut," ungkapnya.

Edayanti berharap seluruh visa bisa selesai. Untuk jemaah yang tertunda keberangkatannya diharapkan bisa pada kloter berikutnya atau kloter ke dua mengingat embarkasi Makassar hanya satu penerbangan setiap harinya.

"Kalau setiap hari satu kita masih punya waktu untuk menunggu visa. Tapi kalau embarkasi gendut seperti JKS, Surabaya, dan Solo itu tiga flight sehari. Itu yang bisa membuat kita lebih khawatir tinggi dibanding kloter-klotwr yang hanya satu (kali penerbangan) ," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini