TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon pimpinan KPK, Brigadir Jenderal Basariah Pandjaitan terbiasa berhadapan dengan penjahat kasus narkoba dengan latar belakang bermacam-macam, termasuk yang bajingan. Namun, ia mampu melaksanakan tugas dengan pendekatan sisi kewanitaan.
Hal yang sama akan dilakukannya jika terpilih menjadi pimpinan KPK.
"Kebetulan saya di kepolisian, memang banyak di narkoba dan penyidikan. Kalau dikatakan keras atau tidak keras, orang di bidang korupsi tidak lebih keras dari narkoba. Saat (bertugas) di narkoba, banyak bajingan, latar belakangnya segala macam," ujar Basariah kepada Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel) KPK saat mengikuti wawancara capim KPK di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Basariah menjelaskan, dirinya selalu memberikan pemahaman kepada pelaku kejahatan narkoba, bahwa dirinya tidak membenci si pelaku. Yang dilakukannya semata menjalankan tugas penegakan hukum.
"Kita tidak membenci orangnya, tetapi yang dilakukannya. Kebanyakan orang yang saya tangkap, tidak pernah membenci saya. Karena saya kasih penjelasan tentang tugas kita. Jadi, semua kita lakukan dengan kasih," ujar jenderal polisi wanita yang menjadi pengajar atau Widyaiswara Madya Sespimti Polri Lemdikpol itu.