News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seleksi Pimpinan KPK

Pansel Capim KPK Curigai Asal Usul Harta Eks Kapolda Papua

Penulis: Edwin Firdaus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Pol. Yotje Mende mengikuti Upacara Serah Terima Jabatan Kapolda Papua dan Kapolda Papua Barat, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (31/7/2015). Brigjen Pol. Paulus Waterpauw yang sebelumnya menjabat Kapolda Papua Barat itu, menggantikan Irjen Pol. Yotje Mende yang memasuki masa pensiun, dan jabatan Kapolda Papua Barat digantikan oleh Brigjen Pol. Royke Lumowa. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende diminta oleh Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menjelaskan jumlah dan asal usul harta kekayaan yang dimilikinya, dalam wawancara di Aula Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).

Menurut Yotje berdasarkan penghitungan yang dilakukannya, harta kekayaan yang dimilikinya sampai saat ini sekitar Rp 6 Miliar. Harta itu sebagian besar diperoleh dari sejumlah usaha yang dilakukan bersama kerabatnya.

"Tahun 2009 kami ada usaha kecil-kecilan, kami punya usaha. Pertama sewa mobil di Gorontalo yang dikelola anak kakak saya yang pertama, surat-surat lengkap, sudah kami bawa semua. Kedua, kami join dengan saudara saya di Sorong, saudara sepupu, Skymart di Sorong, kami join dan cukup menghasilkan," kata Yotje.

Anggota Pansel, Harkristuti Harkrisnowo kemudian menyela pemaparan Yotje, dan menanyakan mengenai lalu lintas transaksi di dalam rekening Yotje, terutama di tahun 2013. Pansel curiga lantaran lalu lintas transaksi di rekening Yotje ketika itu cukup ramai. Yotje pada tahun 2013 masih menjabat Kasespimti.

Dia meyakinkan Pansel lalu lintas keuangannya itu didapat dari cara yang tidak bertentangan dengan hukum. Dia menyebut wajar karena ketika itu usahanya sedang baik.

"Itu namanya rezeki, saya terus terang Skymart bisa dapatkan setahun Rp 600 juta. Kedua, sewa mobil dan juga usaha keponakan ini, kami dapatkan hampir Rp300-400 juta," kata Yotje.

Terkait transaksi-transaksi dalam rekening Yotje, anggota Pansel lainnya, Yenti Garnasih sempat menanyakan mengenai bukti-buktinya. Yotje mengaku dia mempunyai bukti-bukti transaksi.

Yenti yang juga merupakan ahli pencucian uang lantas meminta izin kepada Yotje untuk memeriksa bukti tersebut.

"Saya biasanya diminta polisi untuk memeriksa rekening apakah ada transaksi mencurigakan, sekarang boleh gak saya balik untuk memeriksa," tanya Yenti. "Boleh bu," jawab Yotje.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini