TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Ahmad Mitrafin Al Ansyari bersyukur bisa menunaikan ibadah haji di usia muda.
Pria berusia 21 tahun asal Jember tersebut sudah mendaftarkan diri menjadi jemaah calon haji pada 2009 silam ketika masih duduk di bangku kelas 1 SMA.
Pertemuan wartawan dengan mahasiswa semester 7 universitas Muhammadiyah Jember tersebut tidak disengaja. Ketika rombongan yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) hendak meninggalkan Jabal Uhud, tiba-tiba seorang pria muda menyapa wartawan. "Petugas dari Indonesia? Boleh saya ikut pulang karena saya ketinggalan rombongan," kata Ahmad, Senin (31/8/2015).
Akhirnya wartawan pun mengantarkannya ke sekitar Masjid Nabawi. Dalam mobil barulah terungkap bahwa dirinya masih bujangan dan masih duduk di bangku kuliah.
Diceritakannya, dia bisa berangkat haji tahun 2015 ini setelah menunggu selama enam tahun. Saat itu, ketika dirinya duduk dibangku kelas 1 SMA , tiba-tiba orangtuanya menawari dirinya untuk mendaftar haji. Mendengar tawaran orangtuanya tersebut ia pun meminta waktu untuk meyakinkan diri karena merasa dirinya masih muda dan belum siap.
"Setelah meminta petunjuk, akhirnya saya memantapkan hati mengingat ibu saya sudah almarhum ketika saya berumur tiga tahun. Saya berangkat supaya saya bisa mendekatkan diri kepada Allah dan bis berumroh untuk ibu saya," ungkapnya.
Seharusnya ia mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kampusnya, berhubung waktunya bersamaan dengan musim haji, ia pun akan mengikutinya setelah menunaikan ibadah haji. "Saya akhirnya mengikuti KKN gelombang ke dua pada februari nanti," katanya.
Ke tanah suci, ia berangkat sendirian. Kebetulan nenek dan kakeknya sudah menjalankan ibadah haji. "Biayanya (haji) dari orangtua, nenek dan kakek," katanya.