TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengaku kecewa dengan sikap Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino.
Pasalnya saat pemeriksaan kantor PT Pelindo II oleh Bareskrim Mabes Polri, RJ Lino sempat menelepon Sofyan Djalil memakai pengeras suara, sehingga terdengar semua pembicaraan kedua pejabat negara tersebut.
"Enggak tahu lagi dikerumunin begini dia (RJ Lino) buka telepon saya. Konyolnya gitu lho," ujar Sofyan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (3/9/2015).
Kepala Bappenas itu mengaku ingin memberi simpati kepada RJ Lino mengaku tidak tahu pembicaraan di telepon direkam oleh awak media. Pada awalnya Sofyan hanya mendapat pesan elektronik saja dari RJ Lino.
"Saya kan ga tau apa-apa. Saya SMS setelah itu saya telepon ada apa, bagian dari simpati saja," ungkap Sofyan.
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu juga menceritakan bahwa RJ Lino tidak menerima perlakuan pihak kepolisian atas pemeriksaan kantor Pelindo II. Sebagai sesama pejabat negara, Sofyan pun mendengar keluh kesah Bos Pelindo II tersebut karena tertimpa kasus.
"Sempat marah dia (RJ Lino). Tidak professional katanya. Saya kasih simpati. Saya telepon. Dia sampaikan uneg-uneg," papar Sofyan.
Sebelumnya diberitakan kantor RJ Lino diperiksa oleh pihak Bareskrim Mabes Polri. Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan berkas pengadaan 10 crane di pelabuhan operasi Pelindo II, yang dinilai merugikan negara.