Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Papua masih fokus melakukan pengamanan di Tolikara saat perayaan Idul Adha pada 24 September 2015 nanti.
Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi adanya penyerangan terhadap umat Muslim ketika salat Idul Fitri seperti pada 17 Juli 2015 lalu di lapangan Koramil.
Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Kapolda Papua, Irjen Paulus Water Pauw, mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti GIDI dan tokoh Muslim di sana untuk menentukan lokasi salat dan pengamanannya.
"Pengamanan spesifik pasti di Tolikara. Nanti akan dikoordinasikan lagi di mana lokasinya (salat Idul Adha). Intinya kami siap mengamankan," tegas Paulus, Minggu (6/9/2015).
Polda Papua masih akan mengedepankan sinergi antara berbagai pihak seperti Intelkam dan Kodam serta lainnya untuk memonitor seluruh pergerakan di Tolikara.
"Informasi-informasi akan terus dihimpun, nanti akan kami lihat mana yang rawan dan potensial. Kami terus lakukan operasi cipta kondisi disana," tambah dia.
Insiden di Kabupaten Tolikara mengakibatkan puluhan bangunan kios terbakar, termasuk Masjid Baitul Muttaqin. Aksi penyerangan itu terjadi saat umat Muslim sedang melaksanakan salat Idul Fitri di halaman Koramil Tolikara.
Polisi melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa, tetapi massa tidak menggubris. Polisi kemudian melepaskan tembakan ke tanah. Satu orang meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Atas peristiwa itu, Polisi menetapkan dua tersangka yakni AK dan JW. AK diketahui sebagai pegawai salah satu bank di Karubaga, sedangkan JW adalah pegawai negeri sipil Kabupaten Tolikara.