Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi harus ekstra waspada mengamankan Konser Bon Jovi di Gelora Bung Karno, Jakarta malam ini (11/9/2015). Acara bertepatan pada tanggal 11 September yang dikenal sebagai tanggal penyerangan gedung WTC di New York 2001 lalu.
“Serangan WTC atau 11/9 hingga kini masih dianggap sebagai kesuksesan terbesar kelompok teroris dan terus dibanggakan oleh mereka,” ujar analis intelijen dan terorisme Ridlwan Habib di Jakarta.
Walaupun sudah terjadi 14 tahun lalu, namun tanggal itu dianggap cukup sakral bagi kelompok teroris. “Saat ini , kelompok itu terpecah-pecah, ada Al Qaeda, ada ISIS, mereka saling berebut pengaruh di dunia militan bawah tanah,” kata alumni S2 Kajian Strategi Intelijen Universitas Indonesia itu.
Ridlwan mengingatkan polisi agar lebih waspada mengamankan konser Bon Jovi di Jakarta. “Ada puluhan ribu penonton, dan Bon Jovi sebuah grup rock dari Amerika Serikat yang diliput ratusan media asing. Ini bisa menjadi sebuah target yang harus diwaspadai,” katanya.
Bon Jovi sudah berada di Jakarta dan siap pentas. Sebanyak 40 ribu tiket sudah terjual habis. Grup musik rock asal Sayreville, New Jersey Amerika Serikat itu dijadwalkan manggung di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Ridlwan meyakini Polda Metro Jaya sudah siap melakukan pengamanan. “ Kapolda Irjen Tito Karnavian adalah seorang analis teror, mantan Satgas Bom dan Timsus Poso, mantan Deputi BNPT, saya yakin pak Tito sudah antisipasi,” kata Ridlwan.
Meski begitu, Ridlwan mengingatkan adanya pola-pola baru serangan yang dilakukan kelompok teroris. “Jangan hanya bom atau bahan peledak yang diwaspadai, gas dan bahan cair berbahaya juga harus diperiksa,” ujarnya.