News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua PP Muhammadiyah Berseloroh "Indonesia Salah Memilih Penjajah"

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah saat hadir di acara wisuda STIKES Muhammadiyah Lamongan, Sabtu (12/9/2015).

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menilai Indonesia sering kehilangan momentum untuk bisa menjadi bangsa yang maju.

Penilaian itu disampaikan Haedar Nashir saat menghadiri Pengambilan Sumpah Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan, Sabtu (12/9/2015).

Menurut dia, meski Indonesia lebih dulu merdeka dari beberapa negara tetangga, dan memiliki sumber daya alam yang melimpah, sampai saat ini masih tercecer.

Dia kemudian menunjukkan perbandingan pendapatan perkapita Indonesia yang saat ini US$ 4.700 pertahun, dengan Thailand yang sudah mencapai US$ 10.800 perkapita/pertahun. Kemudian Malaysia saat ini pendapatan perkapitanya US$ 13 ribu pertahun dan Singapura US$ 51 ribu pertahun.

Menurutnya, momentum yang hilang itu terjadi karena tiga hal. Pertama, karena sering gamang sebagai bangsa dalam menentukan posisi ketika berhadapan dengan orang asing.

Karena secara kultural, lanjut dia, bangsa ini cenderung look up, menengadah ketika berhadapan dengan bangsa asing dan bangsa asing cenderung look down, merendahkan ketika berhadapan dengan bangsa Indoensia.

“Ini karena kita terlalu lama dijajah. Bahkan ada yang berseloroh ini karena kita salah memilih penjajah, “ ujarnya.

Kedua, sambungnya, karena dia menganggap pemerintah sering mengambil policy¸ kebijakan salah yang bersifat strategis.

Dicontohkan pembubaran IPTN. “Seorang menteri pemerintahan Pak SBY, dua tiga tahun lalu terkagum-kagum dengan kecanggihan pesawat militer yang ditumpanginya ketika melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Setelah diberi penjelasan, pesawat produksi Boeing itu ternyata lisensi awalnya adalah berasal dari CN 235, “ katanya.

Terakhir, masih menurut Haedar Nashir, penyebab bangsa ini tidak kunjung maju adalah karena terlalu kedepankan emosi dan rasionalitas kurang berkembang. Islam pernah mencapai kejayaan selama enam abad karena saat itu Iptek maju dan di saat yang sama akhlaqnya mulia.

“Tinggal pilih, kita mau terus tertinggal atau menjadi (bangsa) maju, “ pesannya kepada 325 wisudawan STIKES Muhammadiayah Lamongan.

Penulis: Hanif Manshuri

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini