TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama sembilan hari disekap kelompok bersenjata di perbatasan Papua-Papua Nugini, Badar dan Sudirman hanya memakan umbi-umbian.
Sabtu (19/9/2015) siang, Sudirman dan Badar yang kini dirawat di RS Bhayangkara Papua dibesuk Gubernur Papua Lukas Enembe, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, dan Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiono.
Meski kondisinya masih lemah, keduanya masih bisa menyeriterakan kisah penyanderaannya yang terjadi sejak Rabu (9/9/2015) hingga Kamis (18/9/2015).
Kepada Tribunnews.com, Irjen Paulus Waterpauw menceriterakan kelompok bersenjata tersebut tak mempunyai banyak bekal logistik selama proses penyanderaan dan persembunyian di hutan.
Hanya umbi-umbian, seperti singkong dan ubi yang ada di dalam hutan menjadi makanan mereka. Makanan yang sama disuguhkan untuk Sudirman dan Badar.
"Makanannya cuma dikasih umbi-umbian," kata Irjen Paulus.
Namun, tak jarang mereka kekurangan air untuk minum karena kesulitan mencari sumber air. "Sekarang keduanya masih diinfus karena selama penyanderaan itu mereka keletihan, kekurangan asupan dan minum, jelasnya.
Paulus selaku penguasa wilayah Papua mengaku belum bisa memastikan jadwal pemulangan Sudirman dan Badar ke kampung halaman keduanya, Buton.
Pihaknya masih menunggu rekomendasi dokter rumah sakit perihal perkembangan kesehatan keduanya. "Pada intinya, kami akan siap membantu," ujarnya.