TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tokoh Indonesia tanpa diskriminasi Denny JA mengucapkan rasa dukacita yang mendalam atas wafatnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution. Dirinya juga menulis puisi untuk Bang Buyung.
"Bang Buyung adalah tipe intelektual yang semakin jarang. Beliau adalah tipe entrepreneur intelektual, seorang cerdik pandai yang juga berperan sebagai entrepreneur sosial, menjadi aktivis, dan penggerak civil society. LBH dan perjuangannya untuk negara hukum dan sikapnya yang anti diskriminasi menjadi legacy Bang Buyung," kata Denny dalam keterangan yang diterima, Kamis (24/9/2015).
Bagi Denny JA sendiri, mantan ketua Wantimpres itu adalah salah satu suhu yang banyak menginspirasi dia, terutama saat Denny menjadi aktivis mahasiswa.
Berikut puisi lengkap Denny JA:
Selamat Jalan Bung!
*Kepada Buyung Nasution
Bung,
Bukan kepergianmu benar yang membuat kami sedih
Karena semangat juangmu tetap hidup bersama kami
Bukan kepergianmu benar yang membuat kami terpaku
Karena gagasanmu dan gagasan kami sudah menyatu
Kami sedih
karena negeri yang kau tinggalkan
Belum sepenuhnya tercerahkan
Kami sedih karena Korupsi masih merajalela
Diskriminasi masih kentara Kemiskinan masih banyak di desa dan di kota
Sementara banyak lembaga negara masih tak amanah mengelola kuasa
(Demikianlah para aktivis berpidato Mengenang si Abang yang hero
Sementara Nina duduk termangu
Baginya di Abang bukan semua itu
Bagiinya, Si Abang adalah guru
yang membimbingnya selalu
Sejak ia masih lugu
hingga kini ia tumbuh sebagai suhu
Dari si Abang ia belajar berani bersuara Dari si Abang ia belajar berpihak)
Nina terus memandang wajah si Abang Yang sudah kaku terdiam
Sambil dibisikkannya salam:
"Selamat jalan Bang Buyung
Kami teruskan perjuanganmu
yang belum selesai"
(Jakarta, 23 Sept 2015 Denny JA)