TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pasangan suami istri asal Kota Depok, Dikdik Muhammad Tasdik (39) dan Ira Kusmira (36) dipastikan menjadi korban tewas saat tragedi melempar jumroh di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015).
Keduanya berangkat dari Banjar, Kabupaten Bandung dengan kloter 61 JKS.
Dikdik bersama istrinya Ira, berangkat haji bersama lima anggota keluarga lainnya. Selain keduanya yang menjadi korban tewas, kakak kandung Ira yakni Atang Gumawang (41) beserta istrinya Ima Rismawati (35) juga sudah dipastikan menjadi korban meninggal dunia.
Sementara tiga anggota keluarga mereka lainnya dilaporkan masih dalam kondisi luka-luka dan dirawat di rumah sakit terdekat.
Mereka adalah Irvan Firdaus (38) beserta istri Siska Nur Anisa (35) dan Ati Royati (40).
Pasutri Dikdik dan Ira tinggal di Kompleks Perumahan Timah Kelapa Dua, Blok EE 7, RT 1/ RW 12, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Mereka dikaruniai tiga orang anak yang semuanya laki-laki. Anak sulung mereka Gilman duduk kelas 5 SD, Haekal duduk di kelas 1 SD, serta Faher (5) yang masih TK.
Ketiganya kini berada dalam asuhan para kerabat Dikdik dan Ira yang sejak Sabtu (26/9/2015) pagi berada di rumah mereka di Komplek Perumahan Timah, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok.
Soimin (32), karyawan toko plastik milik Dikdik yang sudah dianggap keluarga dekat menuturkan kepastian tewasnya Dikdik dan Ira diketahuinya dari keluarga yang berada di Banjar, Jawa Barat. Sebab kata Soimin, dari sanalah, Dikdik dan Ira serta keluarga lainnya tercatat berangkat haji.
"Bapak dan ibu berangkat bersama 4 anggota keluarga lain dari Banjar. Semuanya ada 7 orang. Informasi terakhir yang selamat tiga orang, dan mereka sedang dalam perawatan di rumah sakit di Mina. Sementara bapak dan ibu meninggal," kata Soimin saat ditemui di rumah Dikdik dan Ira, di Kompleks Timah, Cimanggis, Depok, Sabtu (26/9/2015).
Menurut Soimin, selain Dikdik dan istrinya Ira yang menjadi korban tewas, keluarga lain yakni kakak Ira yakni Atang dan istrinya Ima juga dikabarkan meninggal dunia.
"Kementerian Agama di Banjar sudah mengonfirmasi dan memastikan kabar duka ini, kalau 4 dari 7 keluarga bapak meninggal di sana," kata Soimin.
Soimin mengaku perasaannya sudah tak karuan sejak mendengar ada tragedi di Mina, Kamis (24/9/2015) lalu.
Sejak itu, ia mengaku mencoba menelpon Dikdik serta mengirim pesan melalui media sosial WhatsApp dan Line.
"Ditelpon gak diangkat-angkat. Saya WhatsApp dan Line, gak dibalas. Ternyata perasaan gak enak saya jadi kenyataan," kata Soimin sedih.
Menurutnya ia mendengar kabar duka itu dari kerabat di Banjar, Jawa Barat, yang sebelumnya mendapat informasi dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Persatuan Islam (KBIH Persis) di Banjar serta Kementerian Agama di Banjar.
"Hati saya hancur dan sangat berduka. Pak Dikdik dan ibu Ira adalah orang baik," kata Soimin.
Penulis: Budi Sam Law Malau