Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VIII DPR meminta pemerintah melakukan sejumlah langkah untuk mendukung penyelenggaraan haji modern.
"Mendesak eksekusi BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) secepatnya untuk memberikan pelayanan prima," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mujahid melalui pesan singkat, Rabu (30/9/2015).
Sodik juga meminta penyelesaian RUU Haji dan umrah sebagai penyempurna penyelenggaraan haji modern. Kemudian melakukan pengawasan dan kemungkinan penambahan APBN untuk penguatan aspek perlindungan dan keamanan jemaah.
Ia mengingatkan RUU Haji menyatakan bahwa negara harus menjamin tiga aspek kepada setiap jemaah haji Indonesia yakni bimbingan ibadah, pelayanan prima dan perlindungan keamanan.
"Selama puluhan tahun Kemenag hanya berkutat kepada satu sisi yang tidak pernah selesai yakni sisi pelayanan angkutan udara, pondokan, catering, angkutan darat di tanah air dan tanah suci," kata Politikus Gerindra itu.
Sodik mengatakan tragedi Mina harus dijadikan momentum reformasi manajemen penyelenggaraan ibadah haji agar aspek jaminan negara untuk setiap jamaah bisa diberikan dengan maksimum.
"Reformasi manajemen haji dimulai dengan segera diperankannya BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji). DPR mendesak pemerintah agar sesuai dengan amanat UU, paling lambat bulan oktober tahun 2015 ini BPKH segera aktif dan tahun depan semua aspek keuangan dan pelayanan kepada jemaah," tuturnya.
Ia menuturkan dengan aktifnya BPKH untuk fokus memberikan pelayanan prima bagi jemaah maka Kemenag harus fokus kepada dua aspek. Aspek tersebut adalah bimbingan ibadah dan pemberian perlindungan dan keamamanan yang terbukti menjadi aspek vital karena dalam perjalanan haji banyak terjadi korban.
Kemudian aspek perlindungan keamanan dimulai dengan pendidikan dan pelatihan kepada jemaah terhadap berbagai situasi yang akan dihadapi jemaah selama haji.
"Selama ini aspek perlindungan keamanan hampir tidak pernah diajarkan dan dilatihkan kepada jemaah dan hanya dijejali sisi ibadah dan doa yang karena terlalu banyak materi yang dibuat membuat jemaah jadi bosan dan pusing," tuturnya.