News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PPP Akan Panggil Ivan Haz Terkait Laporan Kekerasan PRT di Kepolisian

Penulis: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/10/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan memanggil Fanny Safriansyah atau Ivan Haz terkait laporan dugaan penganiayaan pekerja rumah tangga (PRT).

PPP belum memikirkan sanksi yang akan diterima oleh putra Hamzah Haz itu.

"Rencana hari ini ketemu saya, tapi ternyata ditunda sampai besok, beliau ada diluar kota," kata Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Hasrul sempat berbicara secara informal dengan Ivan Haz. Ivan membantah telah melakukan penganiayaan terhadap pembantunya.

Hasrul menuturkan pembantu Ivan membuat kesalahan, kemudian dimarahi.

"Dia (pembantu) tidak terima, dia lari dari belakang ada pagar tinggi dua meter. Dia lompat dari pagar belakang, kekerasan fisik enggak ada. KTP-nya masih ada di Ivan," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR Fanny Safriansyah atau Ivan Haz buka suara terkait laporan dugaan penganiayaan pekerja rumah tangga (PRT).

Laporan tersebut telah diproses Polda Metro Jaya.

Putra Hamzah Haz itu mengaku mendatangkan PRT dari sebuah yayasan.

"Jadi begini umumnya yayasan tidak dipercaya, yayasan semua menipu saya," kata Ivan ketika dikonfirmasi, Jumat (2/10/2015).

Sebelum menyepakati pekerja rumah tangga untuk mengurus anaknya atau babby sitter, Ivan mengingatkan tugas tersebut sangat berat.

"Kenapa? karena nyawa anak kita yang diberikan Allah SWT, kita yang jaga orangtua. Sehingga kalaupun anak celaka ya dilaporkan ke saya," kata kader PPP itu.

Ivan menyebut ada suatu kejadian yang dibuat baby sitter tersebut. Namun, ia tidak menyebutkan waktu kejadian tersebut.

"Jangan bilang jadi suster tapi enggak ngerti tugasnya. Nah pas ada kejadian, istri saya marah," katanya.

Ia lalu ingin berbicara dengan baby sitter. Namun, kata Ivan, baby sitter itu malah mencoba kabur melalui pagar rumah yang tinggi.

"Dia jatuh, luka, dia bilang dianiaya. Kalau luka di kuping bisa bisul pecah," ujar Ivan.

Ia pun membantah adanya penganiayaan tersebut. Ivan juga menyesalkan adanya laporan di Polda Metro Jaya.

"Kenapa tidak baik-baik dibicarakan, anak itu kabur melewati pagar yang cukup tinggi," kata Ivan.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini