Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
Tribunnews.com, Jakarta - Empat Helikopter telah disiapkan untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Aviastar dengan rute Masamba-Makasar yang ditemukan di pegunungan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Apabila cuaca mendukung, pada hari ini, Helikopter akan mengevak seluruh korban pesawat yang membawa 7 penumpang dan tiga awak tersebut.
"Untuk evakuasi kami sudah siap dengan 4 Helly," ujar Deputi Operasi Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru, Selasa (6/10/2015).
Selain itu, Tim darat yang terdari Basarnas, TNI, dan Polri sedang dalam perjalanan melalui darat ke lokasi jatuhnya pesawat yang ditemukan petang kemarin tersebut. Bahkan Tim darat yang menuju lokasi, langsung dipimpin oleh Kabasarnas yang didampingi Pangdam Wirabuana dan Kapolda Sulsel.
"Kabasarnas dan juga Pangdam dan Kapolda sedang menuju lokasi untuk meyakinkan tempat dan bagaimana cara evaknya," paparnya.
Lokasi jatuhnya pesawat yang berada dipegunungan membuat Tim SAR gabungan sulit berkordinasi. Sehingga, agar proses evakuasi berlangsung cepat dan lancar, kordinasi harus dilakuakan dari dekat di lapangan.
"Ada personel yang lewat darat pimpinan Danrem, namun saat ini sulit komunikasi. Kabasarnas juga sedang lewat darat sampai di dusun Gamaru. Masih perlu waktu untuk dapat info tentang kondisi detail tempat kecelakaan," pungkasnya.
Sebelumnya Pesawat Aviastar telah ditemukan di Pegunungan Pajaja, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Senin petang (5/10/2015). Pesawat Aviastar ditemukan oleh personel Polres Luwu, yang dipimpin AKBP Adex Yudiswan. Pesawat Aviastar ditemukan sekitar pukul 15.55 Wita.
Pesawat twin otter milikAviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/2015).
Waktu tempuh penerbangan normal dari Bandara A Jemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Semestinya tiba di Makassar pada pukul 15.39 WITA.
Terdapat tujuh penumpang yang terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua bayi dalam pesawat tersebut.
Pesawat tersebut dikemudikan Captain Iriafriadi, kopilot Yudhistira, dan teknisi Soekris Winarto