TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Evakasi korban pesawat Aviastar yang jatuh di Pegunungan Latimojong, perbatasan Kabupaten Enrekang dan Luwu, Sulawesi Selatan sedang dilakukan.
Evakuasi dilakukan melalu jalur darat dengan melibatkan 300 personel.
Medan cukup berat membuat evakuasi melalui darat memakan waktu yang cukup lama. Medan berupa tebing belantara hutan, membuat Tim SAR gabungan harus membuat jalur baru untuk mempermudah evakuasi.
Dari lokasi jatuhnya pesawat, korban akan dievakusi ke Dusun Gamaru, wilayah terdekat dari titik lokasi jatuhnya pesawat Selain dusun Buntu Karua.
Dari Gamaru jenazah akan kembali ditandu ke dusun Ulu Salu, Latimojong, Kabuputan Luwu Sulawesi Selatan.
Waktu perjalanan darat dari titik lokasi jatuhnya pesawat hingga Ulu Salu, kurang lebih memakan Waktu hingga delapan jam.
"Evakuasi dengan Cara ditandu hingga Ulu Salu, Latimojong," ujar Kabid Humas Basarnas Zainul Thahar, Selasa (6/10/2015).
Setelah Tiba di dusun Ulu Salu, Jenazah akan duterbangkan menuju Lanud Hasanuddin Makasar menggunakan Helikopter.
Evakuasi udara baru dapat dilakukan di Dusun Ulu Salu yang telah dibuat Helipad.
"Kemudian diterbangkan ke Makasar untuk Kemudian dibawa ke rumah sakit," katanya.
Rencananya seluruh jenazah akan diidentifikasi di rumah sakit Bhayangkara Makasar yang merupakan posko ante Mortem.
Setelah identifikasi dan data terkumpul, jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga korban.
Sebelumnya Pesawat Aviastar telah ditemukan di Pegunungan Pajaja, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Senin petang (5/10/2015). Pesawat Aviastar ditemukan oleh personel Polres Luwu, yang dipimpin AKBP Adex Yudiswan. Pesawat Aviastar ditemukan sekitar pukul 15.55 Wita.
Pesawat twin otter milikAviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/2015).
Waktu tempuh penerbangan normal dari Bandara A Jemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Semestinya tiba di Makassar pada pukul15.39 WITA.
Terdapat tujuh penumpang yang terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua bayi dalam pesawat tersebut.
Pesawat tersebut dikemudikan Captain Iriafriadi, kopilot Yudhistira, dan teknisi Soekris Winarto.