Tribunnews.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali meninjau proyek pembangunan mass rapid transit (MRT), Kamis (8/10/2015).
Kali ini, Jokowi meninjau proses pengeboran proyek terowongan MRT di Patung Pemuda, Senayan, Jakarta.
Jokowi tiba di lokasi pada pukul 09.00 WIB. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami turut mendampingi kunjungan itu.
Pengerjaan fisik MRT telah dilakukan sejak 2013. Tahap pengerjaan MRT kali ini memasuki proses pembuatan terowongan bawah tanah untuk rute fase I di koridor selatan-utara. Terowongan bawah tanah itu menghubungkan Bundaran Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia.
Pada 21 September 2015, Jokowi meresmikan pengoperasian mesin pengeboran atau tunnel boring machine (TBM) yang pertama dan dinamakan Antareja. Nama yang diambil dari tokoh pewayangan itu dipilih oleh Jokowi.
Mesin bor Antareja merupakan mesin yang pertama dioperasikan dari total empat mesin yang akan beroperasi dari proyek MRT. Mesin tersebut dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Mesin berteknologi earth pressure balance (EPB) pertama di Indonesia tersebut diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC). Mesin bor memiliki diameter 6,7 meter dengan total panjang 43 meter dan bobot 323 ton. TBM akan mengebor terowongan jalur bawah tanah MRT dengan kecepatan 8 meter per hari. (Indra Akuntono)