News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masyarakat Tidak Puas Dengan Kinerja Tim Ekonomi Jokowi

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Indo Barometer M Qodari di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/6/2015).

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKRTA - Masyarakat menilai Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla gagal dalam menjaga harga-harga bahan kebutuhan pokok.

Dari survei yang digelar Indo Barometer terhadap 1.200 responden pada 14 - 22 September lalu, sebanyak 17,3 persen responden menyebut pemerintah gagal mengurus hal tersebut.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, dalam pemaparannya di hotel Atlet Century, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2015), mengatakan permasalahan terbanyak kedua yang disebut oleh responden, adalah permasalah ekonomi. Sebanyak 13,3 responden menganggap pemerintah gagal mengurus ekonomi.

"Lalu diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah sebanyak 7,4 persen, meningkatnya harga BBM sebanyak 4,3 persen, dan visi - misi belum terbukti 4,1 persen," ujarnya.

Pada pertanyaan terkait keadaan ekonomi Indonesia saat ini, sebanyak 60,1 persen responden sepakat menyebut kondisi perekonomian Indonesia buruk, dan 7,3 persen menyebut sangat buruk. Sedangkan 22,3 persen menyebut sedang, 7,7 persen menyebut baik, 0,3 persen menyebut kondisi perekonomian Indonesia sangat baik. Sisanya 2,3 persen tidak menjawab.

Menurut Muhammad Qodari, walau pun mayoritas responden menyebut kondisi perekonomian Indonesia saat ini tengah buruk, namun terdapat optimisme yang tinggi. Terbukti dari pertanyaan soal perekonomian ekonomi kedepannya, sebanyak 30,9 responden mengaku yakin kondisi akan lebih baik.

Sedangkan responden yang percaya kondisi perekonomian Indonesia tahun depan tidak akan ada perubahan, adalah sebanyak 30,3 persen responden. Sebanyak 14,3 persen percaya keadaan akan jauh lebih buruk tahun depan. Sisanya 24,5 persen tidak menjawab.

"Optimisme terhadap kondisi ekonomi di masa depan akan lebih baik, lebih tinggi daripada pesimisme," jawabnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini