News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bos Sonangol EP yang Juga Kolega Bisnis Surya Paloh Ditangkap di Beijing

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sam Pa Pengusaha Tiongkok pemilik Sonangol EP

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Kabar mengejutkan datang dari negeri Tiongkok, pengusaha asal Tiongkok bernama Sam Pa ditangkap oleh pihak kepolisian Tiongkok.

Sam Pa adalah pemilik Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola EP (Sonangol EP).

Sam Pa ditangkap pada tanggal 8 Oktober 2015 silam di Beijing.

Seperti dikutip dari Financial Time, usai ditangkap, Sam Pa ditahan sehari setelah pemerintah Tiongkok mengumumkan telah melakukan penyelidikan terhadap Gubernur Provinsi Fujian, Su Shulin dan mantan ketua Sinopec dengan dugaan pelanggaran disiplin serius.

Sebelum ditangkap pihak kepolisian Tiongkok, Sam Pa diketahui tengah melakukan perjalanan dengan seorang diktator dari Harare ke Pyongyang, Korea utara.

Sam Pa pergi untuk urusan perjanjian kerjasama mengenai sumber daya dan infrastruktur senilai miliaran dolar AS.

Su Shulin diketahui menjadi bidikan baru kampanye antikorupsi Presiden Jin Ping.

Berdasarkan sebuah laporan diketahui Sam Pa dan Su Shulin pada pertemuan tingkat tinggi di Beijing tahun 2008 digambarkan sedang bersama seorang pejabat minyak ternama dari Angola.

Nama Sam Pa di Indonesia mungkin terdengar asing tapi salah satu sumber menyebut Sam Pa adalah kolega bisnis Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.  Presiden Joko Widodo bahkan diketahui menandatangani kerjasama bilateral saat meneken MoU antara pemerintah Indonesia dengan Sonangol EP.

Pada Oktober tahun lalu pemerintah RI menyepakati pembelian minyak mentah sebanyak 100 ribu barel dari Sonangol EP.

Indonesia bahkan mendapatkan diskon sebesar 15 persen dari harga pasar, namun diskon tersebut hingga kini belum terealisasi.

Tidak hanya itu, pada 23 Mei 2015, Presiden Joko Widodo menyimak proyek pembangunan Gedung Indonesia 1.

Gedung dengan tinggi 303 meter tersebut diketahui dibangun oleh Media Group dan China Sonangol Land. Total proyek tersebut senilai Rp 8 Triliun. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak Sonangol EP ataupun dari pihak kolega bisnisnya terkait penangkapan tersebut. (Financial Time)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini