TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak ada senyum di wajah Patrice Rio Capella seusai menemui ketua umum partainya, Surya Paloh, di kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (15/10/2015) petang.
Wajahnya terlihat tegang saat jumpa pers di hadapan puluhan awak media.
Ia menyampaikan, baru saja menemui Paloh dan mengajukan pengunduran diri sebagai kader dan Sekjen Partai Nasdem serta keanggotaan DPR.
Itu dilakukan karena dirinya baru saja diumumkan oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi terkait kasus dana bansos Pemprov Sumut.
Ia mengaku terkejut dengan pengumuman dari pihak KPK itu.
"Anda sendiri bagaimana dengarnya ini. Tuh terkejut kan. Anda aja terkejut, apalagi saya," ujar Rio Capella.
Tak sampai lima menit bicara di depan sorotan kamera, Rio memilih pergi dari kantor DPP Partai NasDem dengan mobil Alphard-nya.
"Keluarga saya di rumah juga kaget dengarnya," kata Rio saat meninggalkan kerumuman awak media dengan mobilnya.
Setelah satu jam Rio meninggalkan kantor DPP Partai NasDem, Surya Paloh turun dari ruang kerjanya dan menggelar jumpa pers.
Lebih kurang sama dengan Rio, wajah Paloh pun terlihat datar saat menyampaikan sikapnya terkait penetapan tersangka terhadap kader sekaligus kolega partainya itu.
Ia menyatakan menyetujui pengunduran diri Rio. Ia menunjuk wasekjen partainya Nining Indra Shaleh sebagai Pelaksana tugas Sekjen Partai menggantikan posisi Rio.
Sementara, posisi kursi kosong di DPR yang ditinggalkan oleh Rio akan diisi oleh caleg yang memperoleh suara tertinggi kedua di bawah Rio pada Pileg 2014.
"Memang ini adalah merupakan hari-hari yang cukup memprihatinkan, baik kapasitas saya pribadi dan seluruh keluarga besar Partai Nasdem," ucap Paloh.
"Ini menimbulkan sesuatu yang mungkin terasa cukup berat bagi kondisi perjalanan partai dalam menghadapi cobaan yang terus dihadapi oleh partai ini," sambungnya.
Suara Paloh meninggi dan sesekali mengangkat-angkat tangan kirinya saat membantah terlibat kasus Rio. Ia menegaskan 'pergerakan' Rio terkait dugaan pengamanan kasus dana Bansos Pemprov Sumut itu tanpa sepengetahuan dirinya.
Sebagai ketua umum dan teman kolega partai, Paloh menyatakan siap memberikan bantuan hukum kepada Rio.
"Saya menegaskan kembali, mengundurkan diri bukan berarti mundur silaturhami dengan kami. Kami mempunyai silaturahmi yang harus terjaga dengan baik, baik suka dan duka. Ini tentu suasana yang tidak enak. Tentu ini menyentuh hati dan tidak mngkin kami nyatakan ini dengan gembira," ucapnya.
Ketua DPP Partai NasDem Bidang Hukum, Advokasi dan HAM, Taufik Basari turut hadir saat Rio menemui Paloh untuk mengajukan pengunduran diri.
Menurutnya, pertemuan itu Paloh dan Rio diselimuti suasana kesedihan lantaran penetapan tersangka diikuti pengunduran diri tersebut menjadi pukulan berat bagi Partai Nasdem.
Namun, tak ada bentakan atau pun raut wajah murka dari Paloh dalam pertemuan tersebut.
"Nggak marah. Tadi, Rio melapor soal penetapan dirinya tersangka, lalu mengajukan pengunduran diri. Karena sebelumnya di internal kami sudah ada kesepakatan, kalau ada kader terkait masalah hukum pidana dan tersangka harus melepaskan jabatan," kata Taufik.
"Kata Surya Paloh, silakan dihadapi. Itu saja. Syok dan sedih itu manusiawi," sambung mantan pengacara Bibit-Chandra dan tim hukum Jokowi-JK itu.