Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika masih terbaring di rumah sakit dan ventilator terpasang di tubuhnya, Brigjen (Purn) Aloysius Benedictus Mboi masih sempat-sempatnya memikirkan draf bukunya.
"Buku saya itu di mana? Awas, jangan sampai hilang!" pesan Ben Mboi satu kali kepada istrinya, Nafsiah Mboi.
Sebelum ajal menjemputnya, ia ingin melihat buah pemikirannya terbit dalam bentuk buku, beruntung kabar baik itu datang ketika teman-temannya datang menjenguk.
Bertempat di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (16/10/2015), karyanya berjudul, 'Ben Mboi - Percikan Pemikiran Menuju Kemandirian Bangsa,' diluncurkan sekaligus mengenang 100 hari meninggalnya.
"Saya kira kalau suami saya ada disini, dia melihat kita, pasti dia meneteskan air mata. Karena satu wish, suatu keinginan besar dari seorang yang sakit, sebelum akhirnya meninggalkan kita, ternyata bisa dilaksanakan," kata Nafsiah memberi sambutan dalam peluncuran buku suaminya.
Mantan Menteri Kesehatan itu berterima kasih kepada semua pihak yang telah mengabulkan keinginan besar suaminya agar percikan pemikirannya selama hidup dibukukan.
"Ini sesuatu yang luar biasa untuk kami. Terima kasih," imbuh Nafsiah.
Buku ini terdiri dua bagian, pertama menceritakan karya dan karsa Ben Mboi sebagai Gubernur NTT dari 1978 sampai 1988. Bagian kedua, mendedah refleksi pemikirannya selepas tak bertugas.
Selama 10 tahun memimpin NTT, Ben Mboi memiliki program unggulan di antaranya Dana Kesehatan Rakyat (DKR), Operasi Nusa Makmur (ONM), OperasiNusa Hijau (ONH), Panca Warsa Benah Desa dan lain-lain.
Satu kali ia terpikat dengan pernyataan Multatuli dalam Max Havelaar, "Vreugde is niet in het oogsten van de rijst; vreugde is in het oogsten van de rijst die jij zelf geplanthebt."
Jika diterjemahkan, “Apa yang kita makan, minum, pakai, dan sebagainya, alangkah bahagianya kalau itu bukan pemberian orang, bukan belas kasihan orang, melainkan keringat kita sendiri."
Rupanya Ben Mboi ingin agar masyarakat NTT punya kemandirian dalam segala hal, minimal dalam hal pemenuhan kebutuhan pokoknya. Selama memimpin NTT ia tertantang memakmurkan mereka.