Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi dari Madinah
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Menjadi petugas haji perlu mempersiapkan kesiapan mental.
Terkadang jemaah haji yang sudah lelah melampiaskan kekesalannya kepada petugas, sehingga petugas harus benar-benar sabar menghadapinya.
Jangankan petugas di lapangan, Kepala daerah Kerja Madinah Nasrullah Jasam pun pernah dimarahi jemaah yang tidak puas karena jemaah mendapatkan pemondokan di luar markaziah dengan hotel yang jelek.
“Saya dimarahin jemaah sering. Tahun lalu itu ada jemaah dari daerah tertentu lah datang kemudian marah,” ujar Nasrullah bercerita kepada wartawan, Senin (19/10/2015).
Kejadian tersebut terjadi saat musim haji 2014 lalu. Akibat pengelola hotel atau majmuah menempatkan jemaah tidak sesuai dengan yang dijanjikan tentu petugas haji lah yang menjadi sasaran jemaah.
“Saya dimarahi, itu ya saya proporsional jamaah itu tidak salah jadi kita tempatkan jemaah itu bukan pihak yang salah,” ujarnya.
Setelah meninjau langsung pemondokan jemaah, memang hotel yang diberikan pihak majmuah jelek dan Nasrullah pun tidak menutup hal tersebut. Tetapi memang hotel tersrsebut dianggap menjadi pilihan yang terbaik dari beberapa pilahan buruk.
“Daripada jemaah itu tidak mendapatkan tempat. Kalau hotelnya jelek saya akui dan jamaah marah ya saya bilang itu lah yang bisa saya lakukan,” ucapnya.
Guna mengurangi kekecewaan jemaah, Nasrullah pun memberikan konpensasi seperti permintaan jemaah disiapkan bus salawat dipenuhi, serta permintaan mobil khusus dokter untuk keliling pun diberikan “Jadi kita selesaikan dengan aturan yang ada, tapi akhirnya mereka bisa memahami. Memang kita dilatih untuk itu (menghadapi jemaah),” katanya.