TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto mengaku prihatin dengan penangkapan Dewie Yasin Limpo oleh KPK.
Namun, ia meminta semua pihak mengedepankan azas praduga tak bersalah.
Politikus Golkar itu mengingatkan agar anggota DPR tidak tergiur iming-iming pihak manapun untuk berproyek serta melakukan korupsi.
Termasuk, dalam pembahasan RAPBN yang sedang dilakukan pemerintah dan DPR.
"Kita minta kepada anggota yang berkaitan dengan banggar, dan komisi-komisi, harus lebih berhati hati jangan sampai tergiur dengan adanya permintaan dari pihak siapapun dan harus dihindari supaya tidak terjadi lagi yang menyesatkan anggota," imbuh Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Novanto menuturkan pembahasan RPABN antara pemerintah dan DPR disepakati berakhir pada tanggal 30 Oktober 2015. Sehingga, tidak perlu ada desakan dari pihak manapun untuk menyelesaikan APBN sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) pergi ke Amerika Serikat pada 23 Oktober.
"Ini kesempatan sekali untuk DPR dan pemerintah, untuk agenda mana yang perlu diakselerasi, diharmoniskan. Supaya bisa berjalan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Novanto menyampaikan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo terkait komunikasi yang telah dilakukan. Kemudian para menteri dibidang ekonomi. "Pada saat beliau ke Amerika untuk dikonsentrasikan pada APBN," katanya.