TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Prananda Surya Paloh menilai tidak tepat usulan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahwa Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia butuh helikopter antipeluru.
"Keamanan Presiden penting. Namun usulan tersebut dirasakan tidak tepat," tegas putera ketua umum Partai NasDem Surya Paloh ini kepada Tribun, Rabu (21/10/2015).
Karena kata dia, selain tidak ada ancaman seperti blusukan ke Syria, juga sangat tidak sensitif terhadap perasaan publik.
"Belum dirasakan penging dan gentingnya. karena penjagaan Presiden masih dirasakan lebih dari cukup," katanya.
Sebenarnya dia jelaskan, kemampuan antipeluru adalah bukan helikopternya benar-benar tidak tembus.
Namun adanya pemasangan keramik ringan antipeluru di beberapa bagian vital saja. Kemudian tanki helikopter self sealants yang mampu menutup bocor jika peluru masuk tanki.
"Ini bisa saja dilakukan modifikasi pada helikopter VVIP. Namun tidak sekarang. Lebih baik untuk perumahan prajurit," kata dia.