Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak menyambut baik adanya satu capim wanita yang lolos seleksi oleh Pansel KPK, yakni Irjen Pol Basaria Panjaitan.
Nama Basaria masuk dalam delapan nama yang lolos seleksi, dan kini nama mereka sudah diserahkan kepada Presiden Jokowi. Selain satu-satunya calon wanita, Basaria juga satu-satunya calon dari Polri yang lulus hingga tahap akhir.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menuturkan nantinya apabila jenderal bintang dua ini lolos jadi pimpinan KPK, maka ia harus mengundurkan diri dari anggota Polri.
"Ya kalau terpilih, dia (Basaria) harus mengundurkan diri," kata Badrodin, Rabu (21/10/2015) di Mabes Polri.
Lebih lanjut, Basaria yang hari ini mendapat kenaikan pangkat dari Brigjen menjadi Irjen dan menjabat sebagai Sahlisospol Kapolri ini menyambut baik kenaikan pangkat tersebut.
"Ini bagus sekali, saya senang. Ini kebanggaan buat Polwan," singkatnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III, Arsul Sani menyambut positif lolosnya Basariah. Menurutnya, dari sisi gender akan memberikan warna baru pada lembaga anti rasuah nantinya apabila Basariah diloloskan DPR. "Saya kira ini bagus dari sisi gender," kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Namun menurut Arsul, Komisi III tidak akan mengistimewakan Basariah dalam uji kepatutan dan kelayakan. Dirinya menegaskan bahwa gender bukanlah satu-satunya indikator dalam penilaian uji kepatutan dan kelayakan.
"Komisi III tidak akan memilih hanya faktor gender. Itu (gender) bukan pertimbangan utama," tegasnya.
Brigjen Pol Basaria Panjaitan, SH, MH, adalah perempuan kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara, 20 Desember 1957 (57 tahun). Ia merupakan seorang perwira tinggi Polri yang sejak Oktober 2010 mengemban amanat sebagai Widyaiswara Madya Sespimti Polri Lemdikpol.
Basaria yang lulusan Sarjana Hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I Tahun Angkatan 1983/1984 tersebut lebih banyak bertugas di bidang reserse.