News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hukuman Kebiri

Mensos: Kebiri Bisa dengan Cara Dioles, Dibedah, Disuntik, atau Diberi Minuman

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PP Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan saat memimpin Rapat Pleno PP Muslimat NU di Jakarta, Minggu (27/9/2015). Dalam pleno tersebut Khofifah Indar Parawansa yang juga menjabat Menteri Sosial menegaskan organisasi Muslimat NU akan bersikap netral namun tetap menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak 2015. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tribunnews.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sudah banyak negara menerapkan hukuman kebiri syaraf libido kepada pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Langkah itu dinilai memberi efek jera.

"Pemberatan hukuman bagi predator anak sudah sejak 2000 saya sampaikan dan banyak negara juga sudah melakukannya di samping hukuman sosial," kata Mensos di Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Menurut dia, pengebirian syaraf libido dapat memberikan efek jera terutama saat ini muncul berbagai kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Kasus yang muncul tidak hanya bertambah secara kuantitatif, tapi tingkat kekejamannya, tingkat kesadisannya memprihatinkan.

"Pemerintah harus mengambil sebuah kebijakan keputusan untuk perbaikan perlindungan anak ke depan," katanya.

Pengebirian, menurut Mensos, bisa dilakukan dengan cara apa saja, misalnya dengan bedah syaraf libido, bisa dengan suntik, bisa mengoles bahkan bisa dengan minuman.

Dia mencontohkan, seperti di Rusia yang sudah menerapkan hukuman yang sama bagi paedofil, eksekutornya adalah psikiater forensik.

"Jadi bagus kalau kita menyandingkan kenapa ada banyak negara bagian di AS melakukan kebiri syaraf libido, Korea Selatan, Inggris, Turki, Denmark, Polandia, Ceko melakukannya," tambah dia.

Bahkan, beberapa negara tersebut menerapkan hukuman itu sejak lama seperti Jerman 1902 dan Korea Selatan sejak 2012.

Jumlah kasus kekerasan seksual pada anak pada 2013 tercatat, sebanyak 900.000 terhadap anak laki-laki, sementara anak perempuan 600.000 kasus.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly sebelumnya mengatakan, pihaknya tengah mengkaji bersama instansi terkait lainnya mengenai wacana pemberian hukuman kebiri bagi pelaku paedofil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini