TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Institut Hijau Indonesia, Chalid Muhammad meminta pemerintah menangani korban paparan kabut asap pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan seperti penanganan korban bencana tsunami di Aceh pada 2004 silam.
Pada penanganan bencana tsunami di Aceh, Chalid menyebutkan, korban dievakuasi ke rumah dinas milik pemerintah, hotel, dan rumah ibadah setempat.
"Ini darurat, prioritaskan evakuasi orang yang rentan ke rumah dinas gubernur atau bupati, ke hotel-hotel, atau ke masjid yang diberi pembersih udara. Seperti penanganan bencana di Aceh,"kata Chalid Muhammad dalam diskusi Perspektif Indonesia di Menteng, Jakarta, Sabtu (24/10/2015).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang disebutkan Chalid, saat ini di Sumatera dan Kalimantan sedikitnya ada 43 juta jiwa menjadi korban asap pembakaran hutan.
"Kalau ditambah kebakaran hutan yang baru terjadi Maluku, Sulawesi, dan Papua, saya perkirakan ada 50 juta orang yang terpapar asap," katanya.
Lebih lanjut, Chalid menginformasikan, sejauh ini sudah ada 13 jiwa yang meninggal akibat infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Sumatera dan Kalimantan.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda