TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan gambaran mengenai sangat ketatnya persaingan antar negara saat ini kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LIII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XX, Lemhannas.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan peserta Lemhannas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Persaingan, gesekan dan benturan-benturan itu sangat terlihat sekali.
Hal itu bisa dilihat, misalnya sekarang ini sesuatu yang terjadi di suatu negara yang jauh dari Indonesia itu dapat berpengaruh terhadap negara kita.
"Saya berikan contoh kemarin krisis ekonomi di Yunani, padahal sangat jauh sekali tetapi kita juga terkena imbasnya," ujar Presiden, seperti disampaikan Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit kepada Tribun, Rabu (4/11/2015).
Demikian juga saat The Fed diperkirakan akan menetapkan suku bunga sangat mempengaruhi negara lain. "Depresiasi Yuan di China juga mempengaruhi rupiah kita," ujar Presiden.
Sebelumnya Presiden Jokowi, Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji melaporkan bahwa Peserta Program Singkat Angkatan (PPSA) 20 berlangsung selama 5,5 bulan dibuka 11 Mei dan berakhir 5 November 2015.
Sedangkan Peserta Program Reguler Angkatan (PPRA) 53 berlangsung 7,5 bulan dibuka 3 Maret dan berakhir 29 Oktober 2015.
Jumlah peserta PPSA sebanyak 79 orang terdiri dari para pejabat senior terpilih setingkat eselon I dan II yang besal dari TNI/Polri sebanyak 40 orang.
Sedangkan 39 orang lainnya berasal dari kementerian dan lembaga, MA, Kejaksaan Agung, perguruan tinggi, BPK, kadin, Inspektorat Provinsi, Komnas HAM, Komnas PA, partai politik, perbankan, kounsil kedokteran Indonesia, ormas dan tokoh masyarakat lain.
Sementara jumlah alumni PPRA ke-53 sebanyak 117 orang. Terdiri dari pejabat pemerintah setingkat eselon II dan dari TNI/Polri, kementerian lembaga, Ormas, partai politik, tokoh masyarakat.
Selain juga 11 orang dari negara sahabat, yakni dari Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Srilanka, Timor Leste, Papua Nugini, Australia, Aljazair dan Zimbabwe.