News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Ginandjar Kartasasmita: Konflik Berlarut, Golkar Makin Hanyut

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Senior Golkar Ginandjar Kartasasmita menerima politisi muda Golkar di kediamannya Jakarta, Kamis (12/11/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senior Golkar Ginandjar Kartasasmita meminta adanya langkah darurat penyelesaian konflik dualisme kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu.

Hingga kini, konflik Golkar belum berakhir pascaputusa Mahkamah Agung.

"Intinya segeralah selesaikan, makin berlarut, makin hanyut Golkar. Di DPR masih ada tapi didaerah sudah habis. Sudah‎ tak mau maju lewat Golkar lebih baik independen. Ini partai tertua mengalami seperti ini," kata Ginandjar usai bertemu dengan Poros Muda Golkar dikediamannya, Kamis (12/11/2015).

‎Ginandjar menilai konflik Golkar harus dicari jalan keluarnya melalui jalur politik. Oleh karenanya, dapat diupayakan kepengurusan baru.

Pasalnya, putusan MA berisi mengenai pembatalan kepengurusan Munas Ancol tetapi Munas Bali tidak disahkan. Sehingga kepengurusan yang ada di Kemenkumham kembali ke Munas Riau 2009.‎

"Bisa Munas Riau diperbarui lalu dilaporkan ke Menkumham, lalu mencari jalan keluar alangkah‎ baik agar tuntas dikembalikan kepara kader, kan istilahnya digelar Munas, siapa yang menggelar, ya pengurus yang baru, dasarnya patokannya, keputusan Mahkamah Partai," ujar‎ Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia era Soeharto.

Ia mengingatkan keputusan Mahkamah Partai meminta Munas selambatnya tahun 2016. Cara menuju Munas, kata Ginandjar, melalui gelaran Rapimnas. Kemudian dilakukan rekonsiliasi di tingkat pengurus daerah.

"Karena ada dua semua, harus satu kembali. Mereka harus satu kembali dan proses selesai sebelum munas, munasnya Kapan diserahkan kepada pengurus baru," katanya.

Sementara, anggota Poros Muda Golkar Ahmad Doli Kurnia mendorong kedua tokoh Golkar Aburizal Bakrie dan Agung Laksono untuk duduk bersama. Apalagi, menyerahkan konflik partai ke proses hukum terbukti tidak selesai. Sehingga harus dikembalikan melalui jalur politik.

‎"Buka dialog, buka diri, jadi enggak boleh lagi kekeuh enggak mau munas. Semua opsi dibuka. Ada opsi munas, penggabungan pengurus permanen, ada secara transisi. Ini harus didengarkan semuanya," kata pengurus Golkar versi Munas Bali itu. Rencananya, Poros Muda Golkar akan bersilaturahmi ke tokoh senior seperti Akbar Tandjung, Siswono Yudhohusodo, Jusuf Kalla dan Luhut Panjaitan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini