News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KIH Ganti Nama Jadi P4, KMP Diusulkan Berubah Jadi P3N

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis menanggapi perubahan nama Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah (P4).

Margarito menyarankan agar Koalisi Merah Putih (KMP) juga mengubah nama koalisinya agar ada kejelasan posisi di parlemen.

"Harusnya KMP juga ganti nama biar jelas ini negara. Yang satu udah enggak ada nama koalisi, masa yang satu pakai nama koalisi?" ujar Margarito di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (15/11/2015).

Nama yang disarankan oleh Margarito adalah Partai-Partai Penyelamat Negara (P3N). Alasannya, kata Margarito, agar ada kesinambungan antara pendukung pemerintah dan juga penyelamat negara.

"Biar berbarengan begitu. Ada yang dukung, ada juga yang menyelamatkan negara. Aman, tenteram dan sejahtera ini negara kalau sudah seperti itu," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta tidak ada lagi dua kubu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Pasalnya, persoalan berat sedang dihadapi Indonesia.

Zulkifli mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Hanura Wiranto dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Ia mengungkapkan adanya persoalan ekonomi yang berat yang berasal dari luar.

"Makanya, saya sampaikan tolonglah janganlah lagi KMP KIH. Jangan lagi kelompok-kelompok, sudah saya usulkan ya sudah partai yang bergabung dengan pemerintah atau yag mendukung atau yang tidak mendukung," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

"Alhamdulillah saya bersyukur saya baca dikoran presiden hari ini tidak lagi persoalkan KIH KMP tapi apakah mendukung kebijakan pemerintah atau tidak," tambahnya.

Ia mencotohkan dalam Pilkada tidak ada lagi pengotak-kotakan partai politik. Partai yang dulu berbeda koalisi ternyata bergabung di Pilkada. "Jadi saya bersyukur kalau tiada pengotak-kotakan lagi. Bukankah partai politik itu kan sama tujuannya ingin memakmurkan rakyatnya," ujar Ketua MPR itu.

Nama Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pun diketahui telah berganti dengan partai-partai pendukung pemerintah.
PAN, kata Zulkifli, telah menyatakan sebagai pendukung dan bergabung dengan pemerintah. Mengenai ketidakhadiran PAN dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, ia menuturkan hal tersebut dikarenakan masih terdapat nama KIH.

"Saya kan mengatakan tidak KMP tidak KIH, tidak relevan lagi," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini