TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyampaikan turut duka cita mendengar kabar meninggalnya mantan pelatih tim nasional sepakbola Indonesia, Sebastian Sinyo Aliandoe, Rabu (11/8/2015).
Berpeluangnya Bung Sinyo, menurut Menpora, membuat Indonesia kehilangan salah satu pelatih terbaik nasional,
“Selamat jalan Bung Sinyo, semoga mendapat tempat yang layak di sisi-Nya. Beliau merupakan legendaris sepakbola yang pantas dikenang karena merupakan salah satu pelatih terbaik nasional dan terkenal dengan kemampuannya mengatur strategi di lapangan hijau,” tutur Menpora mendengar kabar meninggalnya Sinyo Aliandoe.
Bung Sinyo yang lahir pada 1 Juli 1940 di Larantuka, Flores Timur, dikabarkan meninggal dunia pagi tadi pada pukul 08.30 WIB di RS Mayapada.
Menurut rencana, jenazah Bung Sinyo akan disemayamkan di ruang duka RS St Carolus, Jakarta.
Sinyo pernah menangani timnas Indonesia pada era 1980-an. Ia pernah membawa Timnas lolos dari babak penyisihan Pra Piala Dunia 1986 Sub Grup 3B.
“Mudah-mudahan ke depan bisa muncul lagi pelatih nasional yang bisa membawa Timnas Indonesia berbicara di kancah Piala Dunia,” tambah Menpora.
Sebagai pelatih, Sinyo dikenal mengutamakan hitungan-hitungan teknis dan analisa statistik di lapangan, ketimbang bersandar pada keberuntungan.
Ia merupakan sosok pelatih yang dapat menghitung benar setiap kemampuan dan bakat para pemain.
Sinyo juga dikenal memiliki kemampuan mengubah pola permainan pasukannya seketika hanya dengan memanfaatkan pergantian pemain.
Sebelum terjun ke dunia pelatih sejak era 70-an, Sinyo pernah memperkuat tim Ibu Kota Persija Jakarta.
Ia gantung sepatu dan fokus menekuni karir peatih setelah mengalami cedera parah, patah tulang pergelangan kaki.