“Teknik mudah baca Al Quran harian yaitu dengan menggunakan rumus 2×5, membaca 2 lembar setelah sholat fardhu (5 waktu) makaInsya Allahakan khatam 1 juz dalam 1 hari. Ajak dan motivasi teman anda untuk melakukan yang sama dan buatlah komunitas One Day One Juz” yang tertulis dalam fanspage yang dirintis Widodo tersebut kini resmi menjadi fanspage ODOJ pusat.
Lebih lanjut pada 2010 lalu, tepatnya pada September, ODOJ sampai dan dikembangkan dengan metode whatsapp yang diperkenalkan oleh sekelompok alumni mahasiswa dari perguruan tinggi di Surabaya.
Melalui metode ini, segenap aktivis Rumah Quran Depok juga ikut menyebarluaskannya.
Metode ODOJ dengan media whatsapp ini kemudian juga berkembang melalui grup dalam blackberry message (bbm).
Pada tahun 2013, kabar ODOJ pun sampai pada seorang pemuda yang melihat salah satu aktifitas group ODOJ dari Aktifis Rumah Quran.
Kemudian pada 15 Oktober 2013 mengimplementasikan program ODOJ ke dalam satu kelompok yang terdiri dari gabungan beberapa teman dalam kelompok liqo’(pengajian rutin). Saat itu jumlah anggota belum genap 30 orang.
Pada tanggal 1 November barulah member lengkap 30 orang. Dan lahirlah grup ODOJ Ikhwan 1 dan memulai tilawah pada 2 November 2013.
Dari satu grup ODOJ ikhwan 1 tersebut muncul ide-ide untuk mengembangkan ODOJ.
Pada 4 November 2013, kepengurusan ODOJ kecil dengan nama “ODOJ support team” dibentuk.
Tujuannya, mencoba mengembangkan sistem berbasis website sebagai sarana promosi ODOJ dan sistem whatsapp One Day One Juz (WA ODOJ) bebasis Android untuk menjaga semangat tilawah pribadi dan grup. Seperti program kholas awal, khatam lebih awal, reward grup, dan lainnya.
Kemudian, pada 11 November 2013 lalu, diadakan soft launching gerakan ODOJ di Mesjid Baitut Tholibin Kemdikbud Jakarta.
Satu hari sebelum soft launching tepatnya tanggal 10 November 2013 pengurus mencoba melakukan promosi website ODOJ melalui twitter dengan mengirim mention ke beberapa ustadz seperti Aa Gym, Yusuf Mansur, para pejabat negara seperti Presiden SBY, Barack Obama, dan lain-lain.
Selain itu pengurus pusat dengan tegas menyatakan bahwa gerakan ODOJ adalah gerakan bersama milik umat Islam.
ODOJ tidak terkait dengan ormas dan partai politik manapun.