TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR hanya melakukan rapat singkat dengan Panitia Seleksi (Pansel) KPK pada hari ini. Padahal, rapat-rapat sebelumnya berlangsung alot.
Komisi III DPR sebelumnya meminta penjelasan detil mengenai mekanisme pemilihan calon pimpinan KPK. Tetapi kali ini rapat yang dimulai pukul 14.30 WIB, Senin (23/11/2015) hanya berlangsung selama 15 menit.
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman didampingi Mulfachri Harahap, Desmond J Mahesa dan Aziz Syamsuddin.
Anggota Komisi III yang hadir terlihat 12 orang. Benny menyebut Fraksi Hanura tidak hadir dalam rapat tersebut.
Sementara, Pansel KPK hadir lengkap antara lain Destry Damayanti, Dr Enny Nurbaningsih, SH; Prof. Dr. Harkristuti Haskrisnowo, SH, LLM; Ir. Betti S Alisjabana, MBA; Dr. Yenti Garnasih, SH, MH; Natalia Subagyo, M.Sc dan Dr. Diani Sadiawati, SH, LLM, Supra Wimbarti dan Meuthia Ganie.
Dalam rapat tersebut, Pansel KPK menyerahkan secara simbolis dokumen terkait calon pimpinan KPK.
Dokumen yang diserahkan dalam bentuk tulisan serta flasdisk berisi video wawancara capim KPK.
"Kalau sudah dikasih kan selesai masalah ini," tutur Benny K Harman.
Destry mengatakan dokumen tersebut terlihat tebal karena memuat penjelasan lebih detil serta transparan. Dokumen dibagi dalam empat bagian.
Pertama, keterangan calon pimpinan yang terdiri dari dua makalah. Kedua, dokumen roadshow pansel KPK ke 10 daerah.
Ketiga, transkrip wawancara calon pimpinan KPK. Keempat, laporan pansel mengenai seleksi dari tahap awal hingga akhir serta pembobotan nilai.
"Satu lagi flasdisk wawancara lengkap video wawancara capim," ujarnya.
Benny mengatakan pihaknya menerima jawaban tersebut. Dokumen tersebut ditegaskannya bersifat rahasia.
"Ini tanggung jawab kami. Terima kasih kepada pansel, jauh lebih lengkap. Dari bahan yang tidak diminta malah dikasih, kita sama-sama punya kepentingan untuk memperkuat KPK dan Indonesia bersih korupsi," ujar Politikus partai Demokrat ini sambil mengetuk palu tiga kali tanda berakhirnya rapat dengan Pansel KPK.