Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR diultimatum agar tidak main-main dalam menangani kasus dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto yang meminta jatah saham kepada PT Freeport Indonesia (PTFI).
Jika MKD 'bermain' dalam arti mendukung kepentingan politik tertentu, maka citra DPR akan hancur dimata publik.
"Kalau MKD main-main, tidak memenuhi aspirasi publik, dia akan kehilangan simbol kehormatan. Maka simbol MKD mengalami kehancuran," kata Aktivis Sosial Romo Benny Susatyo dalam diskusi di Kafe Deli, Jakarta Pusat, Minggu (29/11/2015).
Benny sendiri mencium ada kekuatan pemodal atau pengusaha yang bermain di balik rencana sidang MKD terhadap Setya Novanto. Disinyalir sidang MKD akan masuk angin, sama seperti kasus Setya Cs bertemu Donald Trump.
"Ada kekuatan kapital di balik ini. Ada yang mencoba untuk mempertahankan Ketuanya (Setnov) dengan cara membuat sidang MKD tidak melakukan fungsi. Jadi MKD jangan main-main! Jika simbol tercemar maka parlemen akan ditinggal publik," ujarnya.