TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan adanya beberapa kerusakan pada pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata.
Pelaksana tugas (Plt) Kasubkom Investigasi Kecelakaan Transportasi Penerbangan Nurcahyo Utomo mengatakan, melihat catatan pesawat satu tahun terakhir, pesawat mengalami 23 kali kerusakan pada rudder travel limiter (LTR).
"Dalam 23 bulan terakhir kerusakan ini intervalnya menjadi lebih sering, dibawa ke hangar ke Curug, ada satu komponen yang diselidiki mengalami gangguan. Kami diselidiki dan dibawa ke Perancis ternyata menemukan adanya solder yang mengalami keretakan, yang berada di bagian ekor," kata Nurcahyo kepada wartawan di kantor KNKT, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).
Menurutnya, dari informasi riwayat itu ruangan yang tidak ber-AC membuat suhu lingkungan kerja di sekitar komponen menjadi ekstrim. Udara panas dibagian dalam sementara suhu di luar sangat dingin.
"Perubahan cuaca ekstrim ini yang berkontribusi pada keretakan solder," katanya.
Nurcahyo menyebutkan, retakan solder itu menyebabkan hubungan putus nyambung arus listrik. Masalahnya berkepanjangan dan berulang.
"Sistem saat itu nggak mampu menganalisis, karena terjadi berulang dan mengakibatkan kerusakan terjadi empat kali," katanya.