TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan alasan mengapa pembelian helikopter AugustaWestland AW101 dilakukan.
Dwi menjelaskan penyebabnya yaitu karena PT. Dirgantara Indonesia (DI) belum bisa memenuhi spek helikopter untuk VVIP yang diinginkan oleh TNI AU.
"PT DI belum punyai kemampuan dengan spek yang kami inginkan. Titik," ujar Dwi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (2/12/2015).
Sama halnya pembelian pesawat tempur F-16 dan Sukhoi. Dwi mengatakan hal itu dilakukan karena PT DI belum bisa memenuhi spek yang diinginkan TNI AU dalam hal pembuatan pesawat tempur.
Dwi juga mengeluhkan, beberapa kali TNI AU memesan helikopter jenis Cougar sebanyak 6 unit, namun hingga kini permintaan tersebut belum juga dipenuhi.
"Sudah, ada dua item yang sampai sekaarng belum ada, itu alasannya. Harusnya Mei sampai Juni sudah sampai di tempat saya," ucap Dwi.
Meski demikian, Dwi mengatakan, bukan berarti TNI AU tidak ingin menggunakan produk-produk buatan dalam negeri. Beberapa alutsista, khususnya milik TNI AU merupakan produksi dalam negeri.
"Buktinya banyak, mulai dari casa 212, CN 235, CN 295, Superpuma, kami pakai semua," kata Dwi.