Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan niatnya mengirimkan dosen atau mahasiswa ke Spanyol.
Dosen atau mahasiswa yang akan dikirim ke Spanyol tersebut berasal dari empat perguruan tinggi pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata.
"Kami datang ke Madrid dan Kementerian Pariwisata Spanyol untuk belajar meraih sukses seperti capaian Spanyol 2014-2015 ini," ujar Arief sesuai keterangan persnya, Jumat (4/12/2015).
Perguruan tinggi pariwisata tersebut yakni STP Bandung, STP Bali, Akademi Pariwisata Medan, dan Akademi Pariwisata Makasar, yang wajib memiliki pengalaman luar negeri.
Arief juga ingin bersama-sama belajar mengenai digital marketing di bidang pariwisata.
Saat ini Spanyol sedang fokus mengembangkan berbagai fasilitas di objek wisata, connectivity, keamanan, dan kenyamanan termasuk disable atau orang cacat.
"Kami juga sudah menggunakan ICT dan berbasis pada digital. Kalau Spanyol membutuhkan assistance soal program big data dan digital marketing, kami bisa bantu," kata Arief.
Arief juga ingin menawarkan investasi di bidang kawasan pariwisata, dengan skema business to business.
Kementerian Pariwisata akan memfasilitasi berbagai peraturan dan kemudahan berinvestasi di Indonesia, teruma Kawasan Ekonnomi Khususu Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, yang berada di atas tanah antara 100 sampai 1000 hektare.
"Tentu, kalau mau investasi, kami akan membantu agar fasilias pariwisata itu tetap dijaga dan punya profitable yang kuat," kata Arief.
Arief menjelaskan, posisi Indonesia saat ini membutuhkan investasi di marine tourism, seperti pangkalan yacht dan dermaga cruise. Indonesia adalah 70 persen coral di dunia.
Indonesia memiliki 17.500 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
"Kami tahu, Spanyol adalah negeri pelaut sejak abad ke-15 dan wisata cruise dan yacht sangat hidup di sini," ucap Arief.