Pada Kamis (3/12/2015) kemarin, Mama Papua tersebut pun mendatangai Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha Jalan Veteran Nomor 16 Jakarta.
"Kamis sudah bertemu staf khusus Presiden Jokowi, Staf Khusus Presiden yang juga tokoh asal Papua, Lenis Kogoya. Kita sudah ceritakan semua dan minta sikap Pak Presiden Jokowi untuk nasib kami, Mama Mama Papua," ujar Mama Yuli kepada Tribunnews.com di halaman Gedung LBH Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Mama Yuli adalah salah satu perempuan yang menerima potongan tumpeng dari Presiden Jokowi di acara Syukuran Rakyat, pada perayaan pelantikan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Jakarta bulan Oktober 2014.
Dia juga tegaskan, setahun hampir berlalu tapi pasar tak kunjung dibangun setelah kunjungan Jokowi tahun lalu.
"Tidak benar berita yang bilang pasar khusus Mama Mama telah dibangun. Yang sedang dibangun itu adalah pasar Pharaa di Sentani. Bukan Pasar Khusus Mama Mama pedagang asli Papua," ungkapnya.
Hari ini, Jumat (14/12), enam perempuan Papua itu kembali mengingatkan dan menuntut janji Presiden Jokowi untuk membangun pasar permanen bagi mereka.
Kali ini aksi mereka menggelar Pasar Noken dengan menjual berbagai jenis hasil ketrampilan dari Papua, termasuk anyaman-anyaman dari noken (serat kulit kayu), di Kantor LBH Jakarta Jl Diponegoro 74 Jakarta Selatan.