Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, protes terhadap Ketua DPR RI Setya Novanto meluas.
Protes dari berbagai lapisan masyarakat tidak hanya dilakukan di Jakarta namun sejumlah kota besar di Indonesia.
Setya Novanto diprotes dalam dugaan kasus mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait dugaan meminta porsi saham di perusahaan tambang PT Freeport Indonesia.
Selain melakukan unjuk rasa, protes dari kalangan masyarakat dalam berbagai cara.
Diantaranya, pada Kamis (3/12/2015) lalu puluhan closet sebagai sarana menyatakan pendapat dari Aliansi Seniman Jakarta di depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat digelar.
Ini merupakan bagian dari aksi protes terhadap kasus yang akrab disebut "Papa Minta Saham" yang dilakukan oleh ketua DPR Setya Novanto. Para seniman membawa puluhan kloset ke gedung DPR sebagai simbol bahwa DPR tidak lebih lembaga yang penuh kebusukan, kotor dan jorok.
Dari Kota Medan, ibukota Sumatera Utara (Sumut), Gerakan Mahasiswa Peduli Indonesia (GMPI) menggelar aksi demo di depan Kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Jalan Sisingamangaraja, Senin (7/12/2015) hari ini.
Mahasiswa dari GMPI saat melakukan protes dengan cara membakar foto Ketua DPR RI, Setya Novanto.
Dilaporkan Tribun Medan, dalam aksinya mereka membakar, meludahi dan memijak-mijak foto Ketua DPR RI Setya Novanto dan meneriakan copot Setya Novanto dari jabatannya.
"Kami dengan tegas minta untuk dicopot Setya Novanto dari jabatannya, ia wakil rakyat tapi jadi musuh rakyat. Kami muak dengan tingkah anggota DPR termasuk Setya Novanto karena mereka tidak berpihak pada rakyat, mereka hanya berpihak pada kekuasaan," kata Kordinator Aksi Saddam Simatupang dengan nada tinggi, di Jalan Sisingamangaraja.
LIHAT VIDEO-NYA DI SINI:
Saddam menambahkan, ia muak dengan tingkah Ketua DPR, ia pun meludahi foto politisi golkar tersebut sebagai tanda kecewa.
Kata Saddam yang dilakukan Setya Novanto jelas telah mencoreng martabat negeri ini, karena jelas telah melanggar kode etik sebagai anggota dewan.
"Selain itu kami menuntut agar kontrak freeport tidak diperpanjang, kembalikan semuanya kepada Indonesia, jangan mau jadi kacung di negeri sendiri," ujarnya.
Pantauan tribun akibat aksi mereka, arus lalu lintas di Jalan Sisingamangaraja mengarah ke Simpang Limun macet.