TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan apabila Ketua DPR Setya Novanto mengikuti jejak mantan Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito yang mengundurkan diri dari jabatannya maka hal itu akan lebih baik.
"Ya itu lebih bagus sebenarnya, lebih sportif," Kata Jusuf Kalla kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015).
Sigit Priadi mengajukan surat pengunduran dirinya pada 1 Desember 2015 lalu. Ia mengaku gagal memenuhi target pajak sebesar Rp 1.200 triliun, oleh karena itu ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirjen Pajak di Kementerian Keuangan.
Atas aksi pengunduran diri itu, Jusuf Kalla mengapresiasinya. Menurutnya Sigit Priadi telah menunjukan sikap yang sportif, dan pantas diteladani.
Sedangkan Setya Novanto diduga telah menawarkan jasanya ke PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mengurus perpanjangan kontrak. Setya Novanto bersama pengusaha Riza Chalid meminta imbalan saham atas hal tersebut.
Kasus itu awalnya dilaporkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Setya Novanto pun saat ini tengah diperiksa MKD, dan kasusnya juga tengah diselidiki oleh Kejaksaan Agung.
Terkait sidang MKD yang saat ini tengah berlangsung dengan agenda pemeriksaan terhadap Setya Novanto, Jusuf Kalla berharap para anggota dewan di MKD dapat menjalankan tugasnya dengan baik, menilai kepantasan dari aksi Setya Novanto.
"Mana lebih berat ini pertemuan (Donald) Trump dengan pertemuan minta saham, lebih berat mana?" ujarnya.