Laporan Wartawan tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partisipasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember lalu, patut diapresiasi.
Sebab dilaporkan Dewan Perwakilan Daerah, tingkat partisipasi masyarakat Indonesia sudah menyentuh 70 persen.
Meski begitu, masih ada banyak daerah dengan tingkat partisipasi rendah.
Contohnya Denpasar, Bali, dengan presentase pemilih tak lebih dari 20 persen, padahal jumlah DPT adalah yang terbesar di Provinsi Bali, yakni 442.438 orang.
Untuk itu, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Soedarmo akan turun langsung menangani hal tersebut.
Ia berjanji pihaknya segera menelisik perihal rendahnya partisipasi pemilih di daerah.
"Nanti kami perlu dalami kenapa ada daerah yang rendah," kata Soedarmo di kantornya, Kamis (17/12/2015).
Menurut dia, harus ada sinergitas yang dibangun para pemangku kepentingan dalam Pilkada serentak.
Mengingat, keberlangsungan pesta demokrasi ini secara sukses bukan hanya diemban Komisi Pemilihan Umum.
Soedarmo sendiri mengklaim pihaknya sudah bekerja semaksimal mungkin. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemberian pendidikan Pilkada pada masyarakat.
"Kami dari Polpum sudah berupaya maksimal lakukan sosialisasi, khususnya bagi pemilih pemula. Kami adakan pendidikan politik sebelum pilkada," ujarnya.
Adapun pemerintah tak bisa memaksa masyarakat gunakan hak pilih, memang tak bisa ditampik.
Soedarmo lebih memilih bagaimana cara memberi dorongan pada masyarakat untuk berpartisipasi.