TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alan Teo Diner, namanya terkesan seperti bukan anak kelahiran Indonesia.
Namun dia adalah kelahiran Sumatera Selatan. Ibu Alan menghidupi ketiga orang anaknya dengan berjualan manisan.
Meski penghasilannya tak seberapa, kini dia bisa melihat Alan menjadi salah satu mahasiswa di Nanjing Politechnic Institute (NJPI).
“Ibu sudah bekerja keras untuk menghidupi kami sekeluarga sendirian,” kisah Alan mengenang kerja keras ibunya.
“Satu-satunya balasan yang dapat saya berikan adalah dengan belajar rajin dan berjuang untuk menjadi yang terbaik,” lanjutnya.
Alan telah menunjukkan prestasinya sejak Sekolah Dasar. Prestasi tersebut terus dipertahankan hingga SMA.
Tak hanya berhasil menyabet juara umum pada tingkat SMP, dia juga rajin beraktivitas sampai menyabet gelar sebagai salah satu dari 100 ketua OSIS terbaik di Indonesia.
Berbagai prestasi tersebut yang kemudian menghantarkan Alan untuk sampai di bangku kuliah di Nanjing Politechnic Institute.
“Saya beruntung menjadi salah satu dari penerima beasiswa Program Kuliah Gratis dari Pemerintah Sumatera Selatan,” ujar Alan.
“Melalui program tersebut, saya akhirnya bisa mencari ilmu sampai ke negeri Cina,” lanjutnya.
Program Kuliah Gratis atau disebut PKG merupakan inovasi dari pemerintah Sumatera Selatan.
Program tersebut menyasar secara spesifik anak-anak yang memiliki potensi akademik namun berasal dari keluarga miskin.
“Program Kuliah Gratis kami fokuskan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak cerdas dari keluarga miskin,” ujar Alex Noerdin, Gubernur Sumsel dalam pernyataannya, Jumat(18/12/2015).
“Tanpa adanya bantuan dari pemerintah mereka tidak akan mendapatkan kesempatan belajar,” lanjutnya.
Program Kuliah Gratis yang dilaksanakan oleh pemerintah Sumatera Selatan merupakan inisiatif dari Alex Noerdin sejak menjadi Bupati di Musi Banyuasin (Muba).
Inisiatif tersebut diteruskan ketika dirinya menjadi Gurbernur. Berbekal keberhasilan di Muba, Alex kemudian meluncurkan program PKG dengan skala yang lebih besar.