Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menggunakan segala cara untuk bernegosiasi dengan kelompok bersenjata Nurdin Ismail alias Din Minimi.
Dia bahkan mengibaratkan layaknya meminang gadis.
Pasalnya, selain meminta mereka agar menyerah, kelompok Din Minimi juga memberikan lima tuntutan kepada pemerintah.
"(Negosiasi) seperti meminang gadis lah," kata Sutiyoso kepada wartawan di ruang VIP, Badara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2015).
"Semua tuntutan saya urus, tapi perlu waktu. Sepanjang tuntutan itu rasional, saya rasa tidak masalah," imbuh dia.
Adapun kelima poin tuntutan mereka diantaranya;
Pertama, meminta reintegerasi pejanjian helsinki diperhatikan.
Kedua, nasib yatim piatu terutama keluarga eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM) diberi perawatan.
"Ketiga, janda-janda diberikan kesejahteraan," katanya.
Lebih lanjut mereka juga meminta agar KPK turun ke Pemda, lantaran dinilai ada sesuatu yang tidak benar dalam pengelolaan APBD.
Terakhir, dalam gelaran Pilkada Aceh 2017 mendatang, kelompok Din Minimi meminta adanya peninjau independen.
"Saya pikir permintaan mereka semua rasional dan bisa diselesaikan pemerintahan daerah," katanya.