News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Diminta Usut Tuntas Beredarnya Terompet Bersampul Alquran

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Polsek Taman Sari menyita terompet yang terbuat dari kertas Kaligrafi Arab saat razia di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa (29/12/2015). Dalam razia tersebut, polisi menemukan sejumlah terompeet siap jual yang terbuat dari kertas bekas bermotif kaligrafi. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan penyebaran terompet berlapis sampul Alquran sangat sensitif dan berpotensi menimbulkan sikap saling curiga diantara sesama umat beragama. Pemerintah semestinya mengusut kasus ini sampai tuntas.

Apalagi, ada banyak kalangan yang merasa tidak nyaman dan merasa tersinggung. "Isu-isu sensitif seperti ini tidak boleh dianggap sebelah mata. Suasana teduh dan tenang mesti harus dijaga. Apalagi kemarin kita sudah menunjukkan bahwa kita bisa menjaga kerukunan dan toleransi di saat perayaan Maulid Nabi dan hari Natal," kata Saleh dalam pernyataannya, Rabu (30/12/2015).

Dalam konteks itu, kata Saleh semestinya aparat kepolisian mengusut kasus ini sampai tuntas. Jika ditemukan bukti bahwa pembuatnya sengaja untuk memecah belah masyarakat, harus dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Tindakan tegas perlu diterapkan agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

"Saya yakin polisi pasti bisa menuntaskan kasus ini. Polisi kita kan bagus ya. Kasus yang lebih rumit saja bisa diungkap, apalagi ini," tuturnya.

Saleh juga menuturkan, masyarakat juga harus tetap tenang dan tidak terpancing jika ada orang-orang yang mau memanfaatkan situasi ini. peran tokoh agama dan masyarakat menjadi sangat penting.
Menurutnya, tokoh agama dan masyarakat hendaknya memberikan pencerahan kepada masyarakat sehingga keutuhan dan kebersamaan kita sebagai bangsa tidak terganggu.

"Banyak tugas lain yang menanti. Kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, akses terhadap kesehatan yang masih kurang, dan lain-lain merupakan tugas berat yang harus dituntaskan secara bersama. Karena itu, kasus seperti ini jangan sampai menjadi penghambat," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini