News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapolri: Tahun Ini, Sengketa Tanah Hingga Perdagangan Manusia Masih akan Terjadi

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (kanan) dan Wakapolri Komjen Pol. Budi Gunawan (kiri) memaparkan kinerja Polri tahun 2015 pada refleksi akhir tahun Polri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/12/2015). Dalam acara tersebut Kapolri memaparkan kinerja Polri pada tahun 2015 khususnya yang berkaitan dengan kasus terorisme, narkoba, korupsi dan pengawasan internal Polri. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencermati tren situasi kamtibnas tahun 2015, menurut Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti secara umum tantangan dan gangguan keamanan di tahun 2016 tidak jauh berbeda.

Menurutnya, berbagai tindak kejahatan dan gangguan kamtibnas masih akan meresahkan masyarakat. Ditambah kondisi ekonomi yang tidak menentu maka kejahatan seperti premanisme, pencurian, sengketa tanah, penyalahgunaan senjata api dan bahan peledak serta pembunuhan dan penganiayaan masih akan terjadi.

"Apalagi tahun 2016, Indonesia memasuki era baru dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jadi akses luar negeri di bidang perdagangan, transportasi, telekomunikasi dan pertukaran tenaga kerja makin mudah. Persaingan di segala lini akan berdampak pada meningkatnya potensi gangguan kamtibnas yang berimplikasi pada tugas Polri," tutur Badrodin, Minggu (3/1/2016).

Tidak hanya kejahatan konvensional, jenderal bintang empat ini juga berpendapat kejahatan Transnasional atau antarnegara dimungkinkan akan semakin marak. Seiring dengan meningkatnya mobilitas warga antar negara yang berdampak pada meningkatnya mobilitas kejahatan lintas negara.

Kejahatan-kejahatan transnasional yang diprediksi masih akan terjadi yakni terorisme, kejahatan narkoba, perdagangan manusia, imigran gelap, dan Cyber Crime.

"Khusus imigran gelap, Indonesia masih menjadi wilayah lintasan eksodus warga dari negara konflik menuju negara tujuan. Sementara Cyber crime, para kriminal dapat dengan mudah melakukan aktifitas kejahatan tanpa mengeluarkan energi yang besar," bebernya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini