Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso masuk dalam bursa bakal calon Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti.
Di lingkungan internal Polri sendiri,selain Budi Waseso, nama Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan, Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno, dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian masuk dalam bursa nama calon Kapolri.
Perwira tinggi Polri tersebut memiliki kelebihan dan Kekurangan masing-masing.
Nama Budi Gunawan pernah menjadi calon Kapolri pengganti Sutarman, tetapi jalannya tersendat saat KPK tiba-tiba menjadikan mantan Kalemdikpol Polri tersebut sebagai tersangka.
Tetapi, Budi Gunawan melakukan upaya hukum melawan KPK dengan mengajukan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sampai akhirnya status tersangkanya hilang.
Lalu Dwi Priyatno tergolong aman dan mumpuni serta karirnya pun cemerlang sejak menjadi Kapolda Jawa Tengah, Kapolda Metro Jaya, lalu menjabat sebagai Irwasum Mabes Polri.
Budi Waseso atau Buwas sempat diklaim sebagai pembuat gaduh saat menggeledah PT Pelindo II.
Bahkan Buwas pun tidak pernah sepi berita karena mentersangkakan para mantan pimpinan KPK.
Sementara Tito Karnavian juga wajib diperhitungkan pasalnya Tito pernah menjadi Kapolda Papua, Asrena Kapolri, dan kini menjadi Kapolda Metro Jaya.
Selama jadi Kapolda Metro Jaya, kepemimpinan Tito banyak diacungi jempol.
Lalu bagaimana reaksi dari Buwas soal dirinya yang digadang-gadang sebagai calon kuat Kapolri?
Mendapat pertanyaan tersebut Buwas mengaku tidak pernah bermimpi dan menganggap itu sebagai sesuatu yang biasa.
"Biasa saja, semua jenderal punya peluang yang sama," ujarnya.
Dikatakan jenderal polisi bintang tiga ini, seluruh nama yang muncul saat ini pada akhirnya akan ditentukan presiden.
"Saya ditempatkan dimana saja bagus dan saya terima, itu amanat," ujar Buwas kepada Tribunnews.com, Senin (4/12/2015).
Buwas kembali mengungkapkan sebagai seorang prajurit, ia akan selalu siap ditempatkan di mana saja, dan menduduki jabatan apapun.
Sejak menjadi Kabareskrim hingga menjadi Kepala BNN, Buwas mengaku menjalaninya dengan senang hati.
"Saya sebagai prajurit dimana saja siap. Saya tidak pernah minta jabatan atau minta ditempatkan dimana. Dimanapun saya bertugas itu amanat," ungkapnya.