TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu korban ledakan bom di Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Anggun Kartika Sari (24) disebut hendak melamar kerja di Jakarta.
Anggun pergi dengan sepupunya, Riko (24), ke kawasan pusat Jakarta.
Hal ini dikonfirmasi Muhammad Sani (30), utusan keluarga Anggun yang mencari informasi terkait nasib kedua korban di RS Polri.
Sani juga adalah adik Ketua RT 07 RW 05, di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, wilayah tempat tinggal Anggun.
Anggun menumpang tinggal di wilayah itu, di rumah pamannya, Joko, sekaligus ayah Riko.
Sani mengatakan, kabar ini diberitahukan oleh pihak Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
"Dari RSPAD menelepon orangtuanya di Kendal, lalu memberitahukan pamannya di sini. Saya di sini diutus untuk mengecek, tapi belum dapat kepastian," kata Sani kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2016).
Sani menunjukkan fotokopi KTP Anggun, yang memiliki nama lengkap Anggun Kartika Sari, dengan alamat tempat lahir Kendal, 9 Februari 1991.
Korban berjenis kelamin perempuan ini tercatat beralamat Cepiring RT 02 RW 02, Kelurahan Cepiring, Kecamatan Cepiring, Jawa Tengah. Dilihat dari KTP-nya, korban berstatus pelajar/mahasiswa.
Menurut Sani, pengurus warga setempat juga tahu hal ini setelah polisi mengontak mereka.
Namun, polisi mengabarkan korban sebagai korban kecelakaan yang mengalami patah kaki.
"Dibilang ada warga saya yang tabrakan, kakinya patah, makanya saya cek kebenarannya di sini," ujar Sani.
Sani mengatakan, belum ada konfirmasi resmi terkait nasib Anggun dan Riko.
"Berdua ini ditelepon juga enggak bisa, enggak aktif, dan sampai sekarang belum ada kabar. Jadi mereka berdua pergi tadi pagi buat lamaran kerja," ujar Sani.
Pihak RS Polri pun belum bisa dikonfirmasi olehnya.
Namun, identitas Anggun ini sesuai dengan data korban kelima yang diterima wartawan dan dilarikan ke RSPAD.
Anggun disebut terkena ledakan di kaki kanan dan dirawat di RSPAD. (Robertus Belarminus)