News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Bahrun Naim Pernah Ditangkap Terkait Aksi Teror Saat Kedatangan Obama di Jakarta

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan olah TKP di tempat kejadian ledakan bom di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bahrun Naim yang disebut-sebut berada di balik peristiwa ‎teror Sarinah, Kamis (14/1/2016) kemarin saat ini masih berada di Suriah.

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti sudah membenarkan aksi ini atas perintah Bahrun Naim.

Bahkan, jenderal bintang empat itu membeberkan Bahrun Naim sempat pula diproses hukum karena berniat melakukan rangkaian teror saat Presiden Amerika Serikat, Barack Obama datang ke Indonesia.

"Bahrun pernah kami tangkap saat melakukan aksi teror ketika Obama ke Jakarta pada 2010 lalu," kata Badrodin, Jumat (15/1/2016) di Mabes Polri.

Setelah itu Bahrun bebas dan sempat menyatakan diri mendukung ISIS.

Lalu akankah Polri melakukan penindakan pada Bahrun? Badrodin menjawab itu akan direncanakan.

"Kami akan kerjasama bagaimana caranya," tambahnya.

‎Terpisah pihak keluarga Bahrun Naim menyesalkan pihak Ditjen Imigrasi yang telah menerbitkan paspor untuk Bahrun dan Siti sehingga mereka bisa melenggang ke Suriah.

Hal ini diungkapkan oleh pengacara Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono saat ditemui di Solo, Jawa Tengah.

Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Abu Rayyan diduga menjadi sosok di balik aksi teror di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Mantan narapidana teroris yang pernah menjalani hukuman di Surakarta (Solo), Jawa Tengah ini pada tahun lalu dilaporkan membawa kabur seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Solo ‎(UMS) asal Demak, Sri Lestari (23), ke Suriah.

"Kami sempat menentang dan melawan Naim karena membawa lari Siti Lestari dan menikah dengan cara yang tidak jelas. Kasus hilangnya Sri Lestari ini, pernah kami laporkan ke Polres Sukoharjo pada Maret 2015," ujar Sudarsono.

Endro mengatakan saat ini, dia tidak tahu keberadaan Naim lantaran tidak pernah pulang ke rumah orangtuanya di Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

Menurutnya bisa saja Bahrun Naim menjadi penyuplai dana terhadap serangan yang dilakukan di Jakarta.

"Kalau sebagai otak, saya rasa tidak. Tetapi mungkin dia sebagai tim provokasi dan juga penyedia dana," katanya.

Munculnya nama Bahrun Naim membuat keluarga Siti Lestari di Demak bereaksi keras.

Sudomo, kakak kandung Siti, menyayangkan sikap Densus 88 yang kurang optimal melakukan pengawasan kepada Bahrun Naim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini